Bandar Lampung, www.lampungmediaonline.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Jenderal TNI (HOR) Purn Luhut Binsar Panjaitan MPA menyatakan, Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla (Jokowi-JK) telah buat langkah besar dalam meletakkan pondasi pembangunan Indonesia-sentris di periode pertama.
Sehingga, menteri bergaya bicara ceplas-ceplos yang biasa disebut ini, LBP, saat memasuki era kepemimpinan periode kedua pascadilantik bersama wapres terpilih KH Ma’ruf Amin, Minggu (20/10/2019) lusa, Presiden Jokowi tinggal speed up.
Dikutip dari Antara, Jum’at (18/10/2019), Luhut menyebutkan hal itu usai Silaturahmi Kabinet Kerja dengan Presiden dan Wapres, di Istana Negara, Jakarta, momen kolektif terakhir warga kabinet 2014-2019.
“Saya pikir kabinet ini sudah membuat suatu langkah yang besar sekali dan Jokowi sudah meletakkan landasan yang bagus dalam term pertama ini, kedua nanti beliau (Jokowi) tinggal speed up mempercepat ini semua,” ucap veteran jenderal infanteri ini.
Luhut yang memulai sekaligus sukses debut karir sipilnya saat didaulat Presiden ke-3 RI almarhum BJ Habibie untuk memulihkan hubungan bilateral Indonesia-Singapura pascareformasi dengan menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk negara jiran itu pada 1999, memuji Presiden Jokowi sebagai pemimpin pekerja keras, pemberani, dan pengayom anak buah.
“Presiden Jokowi adalah seorang pekerja keras, pemberani, dan memberikan pengayoman kepada anak buahnya. Itu saya pikir hal yang patut dicontoh,” kesan Luhut.
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Persatuan Nasional era Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (24 Agustus 2000-23 Juli 2001) ini bahkan juga mengaku sangat menikmati pola kerja bersama yang diterapkan Presiden Jokowi.
Pria yang tak banyak diketahui, beralasan demi menjaga etikanya terhadap Gus Dur memutuskan menolak pinangan masuk kabinet rezim pemerintahan pasca-Gus Dur saat itu, lugas menyebut sosok Jokowi sebagai pengambil keputusan yang berani dan tidak berbelit-belit.
“Saya menikmati bekerja dengan Presiden Jokowi, karena Presiden Jokowi berani mengambil keputusan, tidak berbelit-belit dan membuat negeri kita menjadi lebih baik,” ujar pasangan kawin Devi Panjaitan ini, yang genap berusia 72 tahun, 28 September lalu.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI pertama (31 Desember 2014-2 September 2015) ini menambahkan, selama 5 tahun memimpin negeri 269 juta jiwa ini, banyak karya besar yang telah ditorehkan Presiden Jokowi.
Luhut sendiri, Menko Polhukam Kabinet Kerja sejak dilantik Presiden Jokowi pada 12 Agustus 2015 hingga ia digeser ke posisi Menko Maritim pada 27 Juli 2016, hingga H-1 kalender kerja efektif kabinet, Jum’at (18/10/2019), aktivitasnya lumayan padat.
Peraih Adhi Makayasa lulusan terbaik Akmil 1970, Danrem terbaik se-Indonesia 1995, pengampu gelar Jenderal Kehormatan TNI (HOR) dari Presiden Gus Dur selaku Pangti (Panglima Tertinggi) TNI 1 November 2000 ini, menghadiri working breakfast bareng 10 dubes asal negara dan perwakilan negara sahabat anggota Archipelagic and Island States (ISA) Forum, di Jakarta.
Pamer kesuksesan pemerintah Indonesia disertai ajakan pada Dubes Bahrain, Inggris, Guineau Bissau, Kepulauan Solomon, Timor-Leste, perwakilan dari Fiji, Jepang, Irlandia, Singapura, Srilangka serta Deputi Perwakilan UNDP untuk Indonesia Sophie Kemkhadze, meninjau progres revitalisasi Sungai Citarum pascaperhelatan Ministerial Meeting AIS Forum dan Startup Business Summit (SBS) 2019 di Manado, Sulawesi Utara 1 November nanti, mantan Ketua PB Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) 2001-2010 itu terpantau telat tiba di Istana Kepresidenan.
Terpisah, cendekiawan dan relawan Jokowi-Ma’ruf Amin asal Lampung Andi Desfiandi dimintai pendapatnya, Sabtu (19/10/2019) menandaskan, ada chemistry terbangun yang senantiasa mengiringi ritme kompak kinerja progresif Presiden Jokowi dan Luhut sebagai salah satu pembantu dekatnya.
Ketua DPD Perhimpunan Bravo-5 Lampung ini menilai, LBP yang juga pendiri Bravo-5, organ relawan pemenangan Jokowi saat nyapres pemilu 2014 dan lanjut kini didapuk Ketua Dewan Pembina DPP Perhimpunan Bravo-5 itu, relatif piawai bertugas dan kerap sukses menerjemahkan arahan direktif dan kehendak kebijakan politik presiden.
Jangan lupa, cetus Andi, sisi lain Jokowi dan Luhut juga bisa jadi contoh teladan seorang ayah membawa kesuksesan karir keluarga. “Gimana Pak Jokowi mendidik dan getok tularkan kesederhanaan hidup keluarga, saya kira kita sudah tahu seperti apa,” kata dia.
Andi yang dalam kepengurusan baru Bravo-5 pascatransformasi menjadi ormas bakal menduduki posisi Ketua Bidang Ekonomi DPP Perhimpunan Bravo-5 ini mengutip pula salah satu unggahan Facebook Luhut yang ia akui cukup menyentuh hati, Juni lalu.
_Karena pencapaian tertinggi seorang ayah adalah keberhasilan kita mendorong anak untuk menyelesaikan studi dengan bagus, bekerja dengan hati dan tidak memanfaatkan keberadaan ayahnya. Biarlah setiap anak kita menjadi dirinya sendiri._
_Dan sampai sekarang, saya bangga dengan anak-anak saya, selain ada Paulus dan istrinya Novella, ada Uli dengan suaminya Maruli yang mengabdi sebagai prajurit TNI, David yang berbisnis didampingi istrinya Intan, juga Kerri yang sibuk dengan kegiatan sosialnya_,” kisah Luhut seperti dikutip Andi, yang mengimbukan aura positif mutualisme karir keluarga dan karir politik kedua tokoh itu selayaknya bisa pula dijadikan inspirasi bagi Indonesia. [red/Muzzamil]