Kota Metro Masuk Zona Merah Narkoba

Metro, www.lampungmediaonline.com – Maraknya peredaran dan tingginya jumlah pertambahan korban penyalahgunaan Narkoba di semua lapisan masyarakat membuat Kota Metro masuk zona merah gawat darurat Narkoba.  Tercacat satu tahun terakhir ini Polres Metro berhasil mengungkap dan meringkus puluhan tersangka duaan penyalah gunaan Narkotika dari berbagai jenis.

Kepala BNN Kota Metro, Saut Siahaan, SH membenarkan hal tersebut. Ia mengaku banyak faktor penyebab tingginya peredaran Narkoba di Kota Metro. Salah satunya pergaulan lingkungan, salah memilih teman, dan faktor frustasi. Sebab jaringan peredaran Narkoba saat ini sudah merabah semua unsur lapisan masyarakat dari pelajar, mahasiswa dan pada umumnya.

“Saat ini pihaknya masih sangat gencar memotong arus peredaran Narkoba melalui pembeli dan pengguna. Diwujudkannya dalam sosialisasi pencegahan dini, razia dan pendekatan secara persuasif dengan orang terdekat lalu dilakukanya rehabilitasi,”ungkapnya, Selasa (18/7).

Tim pemberantas BBN Provinsi , kata Saut  mei 2017 lalu telah melakukan pemetaan di daerah Kecamatan Metro Barat bersama BNN Kota Metro, tepatnya di Mulyojati 16c . Hasil pemetaan dikirimkan ke BNN Provinsi Lampung. BNNP pun langsung mengadakan kegiatan lidik dan berhasil mengamankan 2 otang tersangka penyahgunaan Narkoba.  Kemudian langsung diamankan di BNN Provinsi Lampung untuk diproses lebih lanjut.

“BNN Kota Metro saat ini belum memiliki kasi pemberantas. Kami hanya support pemetaan hasilnya di follow up ke BNN Provinsi.  Nah dari sini kita bisa menyimpulkan. Bahwa Kota Metro ini bisa diarti katagorikan masuk wilayah zona merah gawat darurat Narkoba. Untuk itu butuh adanya info peran aktif dari semua stackholder untuk bersama-sama memberantasnya,”ujanya.(rud)

Print Berita