Komponen Penting Dalam Melakukan Manajemen Risiko Perusahaan Kosmetik

Kosmetik adalah bahan yang dipakai pada bagian luar kulit wajah atau tubuh dengan tujuan untuk membersihkan, mengharumkan, mempercantik, serta memperbaiki penampilan. Namun, tidak semua orang cocok dengan kandungan yang ada pada beberapa jenis kosmetik karena setiap orang mempunyai jenis kulit yang berbeda-beda seperti kulit kering, berminyak, kombinasi, dan sensitif.

Alangkah baiknya jika kita harus lebih berhati-hati dalam melilih dan menentukan kosmetik apa yang akan dipakai untuk kulit. Dan tetap teliti dalam melihat kandungan apa saja yang terdapat pada kosmetik apakah cocok atau tidak dengan jenis kulit yang dimiliki. Namun, jika ragu dengan kandungan apa yang boleh dan tidak boleh untuk kulit kita, sangat dianjurkan untuk menghubungi atau mengunjungi dokter dan melakukan konsultasi masalah kulit yang sedang dihadapi. Agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi, harus lebih hati-hati terhadap risiko yang akan dihadapi jika terjadi kesalahan akibat salah dan tidak teliti dengan kandungan yang ada pada kosmetik.

Risiko berkaitan erat dengan hal yang tidak menyenangkan oleh karena itu perlunya kita berhati-hati terhadap aspek dalam hidup dengan perhitungan yang tepat. Seseorang, organisasi, perusahaan, atau lembaga harus siap dengan banyak kemungkinan berdampak pada kerugian, bahaya, atau dampak kurang baik lainnya dari sebuah risiko. Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis perusahaan karena semakin berkembangnya perusahaan akan meningkatkan tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu sebuah perusahaan perlu mengidentifikasi risiko dan meminimalisir terjadinya risiko, seperti yang terdapat pada buku Risk Management karya Paul Hopkin dan Clive Thompson. Begitu pula dengan perusahaan kosmetik yang pasti akan menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut Saya ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan oleh perusahaan kosmetik agar berhasil dalam membangun sebuah brand atau menciptakan branding yang baik di mata para konsumen. Dan untuk meminimalkan terjadinya hal yang tidak diinginkan, alangkah baiknya jika kita tahu dan paham dengan kemungkinan yang bisa saja terjadi pada suatu perusahaan atau brand.

Risiko menurunnya minat beli konsumen

Sebagai salah satu konsumen yang memakai beberapa kosmetik Saya akan berpindah brand ke brand lain jika ada kandungan yang tidak cocok atau tidak terlihat perubahan setelah pakai beberapa bulan. Sebelum membeli yang pertama Saya perhatikan dari brand tersebut adalah kandungan apa saja yang ada pada produknya, kemudian melihat bagaimana ulasan dan rating dari produk ini.

Setiap produk pasti mempunyai sisi bagus dan tidak, namun dari rating dan ulasan ini kita bisa menilai seberapa banyak konsumen yang menyukai dan hal apa saja yang menjadi alasan sebuah produk tidak disukai oleh beberapa konsumen karena tidak hanya kandungan atau ulasan dari produk, konsumen juga memperhatikan service yang diberikan seperti pengemasan produk, respon penjual saat membalas pesan, dan hal lainnya.

Risiko dalam persaingan

Saat ini kosmetik sudah sangat digemari oleh banyak kalangan dan harga bukan lagi menjadi masalah seseorang tidak memakai kosmetik karena sudah banyak brand yang memberikan harga yang sangat terjangkau namun kualitas yang diberikan tetap terbaik. Dan hal itu menjadi salah satu faktor ketatnya persaingan pada bidang kosmetik untuk itu perlunya perusahaan memperhatikan dan mengidentifikasi dengan sangat teliti siapa yang nantinya akan menjadi kompetitor di bidang yang setara.

Risiko dalam berinovasi

Mengikuti trend saat ini sangat diperlukan oleh perusahaan sehingga nantinya kita tahu apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen terhadap produk kita. Namun, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen tidaklah mudah, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan agar apa yang akan diinovasikan bisa terwujud dan hasilnya sesuai. Inovasi yang dilakukan bisa dari varian warna kosmetik seperti liptint, lipcream, cushion, atau loose powder dan bisa juga berinovasi dari kemasan produk.

Syafiqah Allathifah Husna

Mahasiswa STEI SEBI

Print Berita