Opini

KEUNGGULAN ALOKASI WAKTU PADA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

Oleh : Fiddiniyah Qiflunah

Jurusan : pendidikan agama Islam

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

             Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu mata pelajaran yang terhimpun dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diajarkan diberbagai jenjang pendidikan yang bernafaskan Islam. Sejarah memiliki peranan penting dalam kehidupan. Dengan sejarah seseorang dapat mengetahui keadaan masa lalu yang mengandung banyak nilai dan pelajaran bagi hidup seseorang. Sejarah tidak hanya sekedar untuk mengenang masa lalu, sejarah diharapkan mampu memberikan sumbangan yang besar terhadap realitas kehidupan saat ini. Selain itu, diharapkan kehidupan yang dijalani sekarang dan yang akan datang dapat berkaca pada peristiwa masa lalu.

Kesempurnaan mengenai alokasi waktu yang di dapat sangatlah berharga karena pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini memiliki waktu yang sangat dominan hingga menjadikan para peserta didik bisa meluaskan pengetahuan dengan berbagai macam sejarah dan memberikan kesan kepadanya. Sehingga materi sejarah yang diajarkan di sekolah bukanlah sejarah sebagai ilmu, sebagaimana yang dikaji dalam perguruan tinggi. Hal inilah yang menyebabkan pelajaran sejarah tidak berkembang seiring dengan perkembangan sejarah sebagai ilmu, fakta dan evidensi sejarah dibutuhkan sebagai landasan untuk berfikir dan menganalisis serta memahami realitas, bukan untuk dihafal. Begitu juga dengan belajar sejarah kebudayaan Islam, tujuan dari pembelajaran agar peserta didik bisa merefleksikan sejarah Islam ke dalam kehidupannya, maka diharapkan peserta didik mempunyai pemahaman sejarah Islam secara kontekstual dan bermanfaat bagi pribadinya.

Nah secara usut tak usut dalam menjalankan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini, memiliki waktu 1 (satu) jam pelajaran dalam satu minggu, meskipun waktu yang digunakan hanya 1 jam tetapi para siswa-siswi MTS sangatlah puas dengan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam ini. Karena, siswa-siswa sudah belajar dengan mandiri dirumah kemudian di tambah dengan belajar di sekolah, usai para peserta didik luas dengan pengetahuannya dan semaksimal untuk mengenang pada sejarah-sejarah masa lampau. Adapun juga guru memberikan trik yang sangat mudah agar bisa cepat menangkap pada pelajaran Sejarah Kebudayaan ini. Hanya Alokasi Waktulah yang bisa mendapatkan leluasan atau kepandaian dalam mempelajari sejarah ini.

Maka banyak sekali keunggulan yang dimiliki pada Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan adanya Alokasi Waktu yang tersampaikan, sehingga nantinya dapat direfleksikan pada kehidupan sehari-hari, karena hidup pada era saat ini tidak terlepas dari apa yang pernah terjadi di masa lampau atau dalam arti lain ialah berkaca dari kehidupan para terdahulu untuk menuju kehidupan selanjutnya, sehingga pembelajaran kebudayaan Islam sangatlah diperlukan ketelitian agar pemahaman siswa tentang sejarah kebudayaan Islam bisa teraplikasiki dalam pikiran, hati, dan perbuatan yang nantinya akan membentuk watak manusia yang berbudi pekerti dan sadar akan kehidupan yang dijalaninya selama di dunia. Hal ini merupakan aspek yang tidak bisa terlepas dari keahlian seorang pendidik. Sehingga nantinya pelajaran SKI menjadi pelajaran yang digemari oleh siswa. Karena dalam SKI tersimpan nilai-nilai yang otentik, misalnya nilai moral, nilai sosial, nilai kepahlawanan, nilai kepemimpinan, nilai agama dan masih banyak lain hal-hal yang positif yang perlu digali di dalamnya.

Sehingga dalam pembelajaran mempunyai Metode yang digunakan dalampembelajaran SKI selama ini masih dikenal dengan metode klasikal, yaitu cara pembelajarannya melalui caramah guru dan murid sebagai pendengar, atau menggunakan metode penghafalan cerita, tokoh tempat, dan waktu. Metode tersebut adalah bentuk dari tidak adanya keinginan untuk melakukan peningkatan dalam pembelajaran SKI. siswa dituntut untuk dapat menggali nilai yang terdapat dalam sejarah itu sendiri, bukan sebagai bahan hafalan, melainkan menjadi bahan refleksi terhadap keinginan, siswa mampu mengambil contoh dari sejarah dan bahkan menjadi pelajaran berharga dalam setiap aktifitasnya, kerana dalam sejarah memiliki serangkaian nilai yang bermanfaat, baik nilai yang sifatnya positif maupun yang negatif. Beragam dalam menggunakan Alokasi Waktu pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Ini. Sehingga Seiring perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan, sejarah sebagai sebuah disiplin ilmu menunjukkan fungsinya yang sejajar dengan disiplin ilmu lain bagi kehidupan umat manusia kini dan masa mendatang.

Tak hinggap juga pembelajaran SKI seorang guru yang benar-benar profesional dan kompeten dalam bidangnya terutama dalam pembentukan kompetensi peserta didik. SKI sebagai pengetahuan yang menggali nilai, makna, aksioma, ibrah/ hikmah, dalil dan teori dari fakta sejarah yang ada. Oleh karena itu dalam tema – tema tertentu, indikator keberhasilan belajar akan sampai pada pencapaian ranah afektif dan psikomotorik. Sehingga di harapkan mata pelajara SKI di madrasah tidak saja merupakan proses pembelajaran transfer of knowledge tetapi juga merupakan pendidikan nilai (value education).

Daftar Pustaka

Kuntowijoyo, PengantarIlmu Sejarah, hal. 4

Haryono, Mempelajari Sejarah Secar Efektif, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1999), hal. 3.

LAMPUNGMEDIAONLINE.COM adalah portal berita online dengan ragam berita terkini, lugas, dan mencerdaskan.

KONTAK

Alamat Redaksi : Jl.Batin Putra No.09-Tanjung Agung-Katibung-Lampung Selatan
Telp / Hp: 0721370156 / 081379029052
E-mail : redaksi.lampungmedia@gmail.com

Copyright © 2017 LampungMediaOnline.Com. All right reserved.

To Top