Tanggamus, www.lampungmediaonline.com – Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Tani Mandiri, Pekon Penantian, Kecamatan Ulu Belu, Kabupaten Tanggamus diduga tilep dana bantuan Kelompok Tani Hutan (KTH) hingga ratusan juta,
Ironisnya, ketua gapoktan karya tani mandiri tersebut, seorang anggota DPRD kabupaten tanggamus inisial BK.
Menurut salah satu ketua KTH yang tergabung dalam gapoktan karya tani mandiri tersebut, yang namanya enggan ditulis mengatakan, dirinya bersama dengan tiga KTH yang berada dipekon penantian, kecamatan setempat mendapatkan bantuan dari departemen kehutanan, berupa dana sebesar Rp 200.000.000 untuk program budidaya lebah madu, namun, KTH yang ia pimpin hanya menerima Rp 52.500.000.
“Ia mas KTH kami dapat bantuan untuk budidaya lebah madu sebesar Rp 200.000.000 dari dinas kehutanan, tetapi yang kami terima hanya Rp 52.500.000, saya juga heran kok dikasih segitu sama gapoktan pak Basuki”, ucapnya.
Dikatakannya, dana bantuan tersebut masuk ke rekening KTH yang ia pimpin, akan tetapi setelah dirinya menarik semua dana tersebut, pada saat itu juga dana tersebut diambil dan dikelola oleh ketua gapoktan karya tani mandiri yang juga anggota DPRD tanggamus.
” ia, saya bersama dengan 3 KTH ngambil uang itu di bank lampung di talang padang, setelah diambil, uang 200 juta itu langsung diambil sama gapoktan, ya semua uang empat KTH nya dipegang sama gapoktan pak Basuki, setelah semuanya selesai kami diajak mampir dirumah kerabatnya gapoktan di gisting, disitulah kami dipanggil satu-satu, katanya (red-gapoktan) uang itu ada pajaknya sebesar 25%, terus saya dikasih Rp 52.500.000, ungkapnya.
Ia menambahkan,” kalau NPWP ada, tapi kalau buku rekening kelompok KTH kami itu dipegang sama gapoktan, sampai sekarang masih sama dia, untuk RAB kami enggak megang, ya gapoktan yang pegang” jelasnya.
Senada dengan ketua KTH yang lain, yang namanya juga enggan disebut mengatakan, kelompok tani yang ia pimpin mendapatkan bantuan program budidaya madu, namun, dirinya mengeluh, karena prosesnya tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan.
” Ia mas, kelompok tani saya dapat bantuan untuk budidaya madu sebesar 200 juta, tapi uang itu ditangani sama gapoktan semua, yang kami terima kecil cuma 53 juta, itu aja untuk biaya transportasi segala macem kita enggak kebagian, pokoknya kami dapet capeknya aja”, keluhnya.
Ia juga mengatakan, dirinya sudah beberapa kali menanyakan sisa uang bantuan tersebut kepada ketua gapoktan tetapi hasilnya selalu nihil.
” Saya sering tanyakan uang itu untuk APD dan pembelian koloni kirana, tapi kata gapoktan uang itu sudah abis, abis, dana abis, ya kalau model gini kami merasa dtipu dimanfaatkan, kami yang dilapangan paling capek, sedangkan yang duduk-duduk aja yang menikmatinya”, ungkapnya.
Terpisah, kepala kesatuan pengelolaan hutan (KPH) batu tegi Kodri mengatakan, ditahun 2021 KTH diwilayahnya mendapatkan program bantuan yang sumber dananya dari dana alokasi khusus (DAK) untuk budidaya lebah madu dan itu sudah selesai.
“Terkait dengan kegiatan ini (red-program budidaya lebah madu) kami KPH hanya memfasilitasi aja, persiapin administrasi nya, semua langsung ke kelompok, kami hanya membantu mereka saja, membuat proposal, kelancaran pencairan, kami hanya bantu tehnisnya aja, enggak ada kaitannya dengan dana, kami enggak megang dana sama sekali, proses semuanya dikelompok, kami dengan anggaran enggak ada kaitannya”, ujarnya.
Ia juga mengatakan, dirinya selaku kepala KPH sudah mengetahui dan sudah ada laporan terkait permasalahan KTH dan gapoktan pekon penantian tersebut.
“Konflik ini kerena Ketua gapoktan nya terlalu campur, padahal urusannya kelompok seharusnya ini dia bijaklah, kalau sampean bisa nembusin Basuki silahkan, kalo saya sudah capek kerumahnya bolak-balik mendamaikan ketua dengan gapoktan” ungkapnya.
Masih kata KPH, dirinya berharap untuk permasalahan tersebut jangan dipublikasikan.
“Kalau bisa bicara sama dia (red-gapoktan) jangan kebuka keluar, kasian nanti dianya, kalau bapak udah tau masalahnya lebih baik ketemu sama beliau (red-gapoktan) supaya jangan terekspos masalahnya, kami juga enggak bisa bantu”, kata KPH.
KPH menambahkan, “untuk pajak yang negara kita setorkan 10% sama 1,5%”, katanya.
Dilain waktu, gapoktan karya tani mandiri yang juga salah satu anggota DPRD tanggamus inisal BK diruang kerjanya mengatakan, dirinya tidak merasa dan membantah apa yang diucapkan oleh para KTH tersebut, (20/06/22).
” Itu sumbernya enggak bisa dipertanggungjawabkan, enggak mungkin lah saya begitu, enggak masuk diakal saya, alangkah banyaknya duit saya kalau begitu, ya setelah bendaharanya ngambil saya tinggal pergi” ungkapnya.
Menurutnya, untuk pelaksanaan program bantuan budidaya lebah madu tersebut pihak KPH yang mengatur semua prosesnya.
” Semuanya itu sudah diatur sama KPH, semuanya, untuk ini untuk itu sampai ke pajak-pajak, ya semuanya dia (red-KPH) yang ngatur, sampai saya ngomong, saya enggak mau ikut-ikutan’, ujarnya
Lanjut, BK menambahkan, “Kalau mau ikuti aturannya ya saya siap, misalkan mau dimediasi, dimediasi aja, ya pertemukan saya sama yang ngomong-ngomong itu”, pungkas BK.. (Tans)
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
![](https://lampungmediaonline.com/wp-content/uploads/2017/06/LOGO-LMO2.png)