KEPERGIANMU MEMBUATKU SENDIRI

Minggu, 08 Desember 2019

Sudah 2 tahun Nafis tidak bisa melupakan seseorang yang telah banyak membuat hidupnya berarti, dia selalu saja berharap untuk bisa bertemu lagi dengannya, namun semakin dia berharap semakin banyak kekecewaan yang dia dapatkan, ternyata orang yang dulu pernah membuat hidupnya berarti sudah tidak ada perasaan cinta dan kasih sayang seperti dulu lagi dan pergi meninggalkan Nafis tanpa alasan yang jelas.

Sedih, gelisah, galau, merana itulah yang dirasakan oleh Nafis, sampai pada akhirnya ketika dia berada di semester 5, ada seseorang yang mencintai dia dengan tulus, namanya Jodi. Jodi adalah teman SMP yang dulunya belum terlalu akrab dan sudah 5 tahun tidak bertemu dengan Nafis. 5 tahun telah berlalu Jodi kembali menghubungi Nafis dan mulai akrab pertemanannya. Mereka bertemu kembali kemudian Jodi jatuh cinta dengannya dan mengungkapkan isi hatinya. Akan tetapi, Nafis menolaknya karena, dia berada di dalam fase ingin sendiri dan trauma yang namanya bercinta dan sesorang yang mencintainya bukan orang yang diinginkannya. Nafis mencari tahu tentang sifat kepribadiannya kepada temannya yang sudah pernah deket dengan Jodi. Temannya berpendapat bahwa Jodi orangnya baik, ramah, tidak sombong dan baik dalam menyikapi wanita. Nafis mulai berfikir dan dia tetap gak mau deket lagi dengan Jodi karena takut akan menyakitinya.

Jodi akan terus berjuang mendapatkan Nafis bagaimanapun caranya, seperti kata pepatah “walau badai menghantamnya”. Setiap Nafis pergi bertemu dengan teman-temannya Jodi selalu menemaninya. Sudah dua bulan berlalu Jodi berjuang akan tetapi tidak ada hasilnya. Kemudian, Jodi ingin menyerah seperti tak ada harapan lagi untuk mendapatkannya. Jodi merasa tidak dihargai perjuangannya orang jawa mengatakan “wong lanang ora enek regane”. Kemudian Jodi mundur perlahan dan mulai melupakannya, karena kehadirannya membuat Nafis tidak suka.

Beberapa minggu kemudian Nafis merasa kehilangan Jodi yang sudah tidak menghubunginya lagi, nafis gelisah karena kesepian. Suatu hari Nafis menghubunginya dengan cara meminta tolong sesuatu dan mereka bertemu kembali, dalam hati Jodi berkata “berarti aku ada kesempatan lagi untuk mendapatkan Nafis”. Mereka sering chatan dan sering bertemu lama kelamaan Nafis merasa takut kehilangan Jodi. Suatu hari Nafis bertemu dengan teman-temannya namanya Nisa.

Nisa : “Nafis, gimana sama Jodi?”

Nafis : “Gimana apanya, aku lo gak ada apa-apa sama dia cuma temen aja”.

Nisa : “Yang bener aja kalian aja perginya selalu bareng masak iya gak ada apa-apa”.

Nafis : “Beneran geh aku gak ada apa-apa sama dia, kemaren itu dia mengungkapkan isi hatinya, terus aku ngmong sama dia “aku gak ada perasaan sama sama kamu jo”, terus dia bilang yaudah aku cari yang lain kalo kamu gak mau, terus lama-kelamaan kok aku takut kehilangan dia iya nis?”.

Nisa : “Itu tandanya kamu ada perasaan sama dia, udah lo sama dia aja, dia orangnya baik kok sama cewek juga gak pernah nyakitin, Jodi cocok buat kamu”.

Nafis mulai berfikir yang sudah dikatakan Nisa teman dekatnya, Pada awalnya Nafis hanya mengagumi Jodi karena ketampanannya, namun lama-kelamaan Nafis menyukai Jodi apa adanya. Memang bener yang dikatakan Nisa, Jodi orangnya baik, ramah dan mau menghargai perempuan.

Semenjak Nafis menyukai Jodi, banyak hal yang merubah dalam kehidupan Nafis, seperti Nafis sudah bisa menghilangkan rasa sukanya kepada orang yang dulu pernah membuat hidupnya berarti, tidak hanya itu saja, Nafis juga jadi lebih bersemangat untuk merubah dirinya menjadi lebih baik, dan begitulah seterusnya. Menurut Nafis, Jodi adalah orang yang berbeda, menyukainya bukan membuatnya selalu merasa sedih dan malas belajar karena selalu memikirkan Jodi, tapi malah membuat Nafis menjadi semakin bersemangat untuk belajar dan memperbaiki diri. Dan ada hal lain yang membuat Nafis sangat menyukai Jodi yaitu sifat percaya dirinya Jodi dan sifat pantang menyerahnya Jodi untuk meraih kesuksesan. Meskipun Nafis memang adalah orang yang jutek, dan berbicara hanya seperlunya saja. Namun itulah yang membuat Jodi penasaran dan tidak mudah menyerah. https://mostbet-games.net/kw/

Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, ketika sudah berjalan 2 bulan mereka tidak pernah bertemu. Memang selama ini Nafis hanya menyukai Jodi diam-diam, dan bahkan Nafis pun tak mau menceritakan hal ini kepada teman-temannya, tapi meskipun begitu Nafis selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk Jodi.

Jodi adalah orang yang sangat Nafis sukai dan bahkan rasa suka itu sudah berubah menjadi cinta begitu pun sebaliknya. Jodi memang orang yang tidak pernah suka didekati duluan oleh perempuan yang suka kepadanya, maka dari itu Nafis tak pernah mau menunjukkan, apalagi mengatakan bahwa Nafis menyukai Jodi.

Nafis memberikan harapan besar kepada Jodi, Nafis sangat senang, namun dibalik rasa senang itu terselip rasa sedih, karena Nafis takut jika tidak bisa bertemu dengan Jodi lagi, namun dibalik semua rasa sedih itu dia mencoba untuk berpikit positif, Nafis berpikir bahwa dia tidak boleh bersedih hati, dia pasti bertemu kembali dengan Jodi, karena Jodi sudah lama jatuh cinta dengan Nafis, yang dulunya Nafis tidak mau menerimanya, kemudian Nafis mulai ada perasaan yang sama dengan Jodi. Akhirnya Nafis memutuskan Jodi untuk menjadi kekasihnya yang mau menerima kekurangannya.

Nafis bersyukur bisa bertemu lagi dengan Jodi yang sempet 5 tahun berlalu terpisah, Nafis juga mau menerima Jodi apa adanya. Kemudian, Jodi mengajak Nafis ke jenjang yang lebih serius dalam hubungannya, Jodi mengatakan ini kepada orang tuanya Nafis kalau dia ingin menikahi anaknya nanti kalau sudah wisuda. Jodi tersadar bahwa Tuhan tak akan diam atas perasaan dan penantianku ini, dan aku percaya bahwa Tuhan akan menghancurkan tembok tebal dan keras yang menghalangi aku dan kau, dan aku percaya bahwa Tuhan akan membukakan beribu-ribu pintu cintamu untukku.

Penulis : Trisna Wahyuni / NPM 1703010026

Print Berita