Pringsewu.www.lampungmediaonline.com- Kementerian pemuda dan olahraga RI (Kemenpora) bekerjasama dengan Dewan Koordinator Nasional Generasi muda Nusantara ( Gema Nusantara) menggelar pelatihan kepeloporan Pemuda dalam bidang Pertanian Organik di Desa pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, 3 hingga 6 Desember 2017 mendatang.
Pelatihan yang Mengangkat tema “Pertanian Berbasis kearifan lokal” berlangsung di Balai Desa Pujodadi diikuti oleh 50 Peserta perwakilan dari sejumlah desa Se kabupaten Pringsewu. Hadir juga Suyatman dari Dinas Pertanian mewaliki Pemerintah Kabupaten Pringsewu.
Ketua Umum DKN Jaelani mengungkapkan, Pemerintah berkomitmen melakukan Pemberdayaan Sumber daya pemuda dalam bidang pertanian. Hal ini dilakukan agar tercipta lapangan kerjaan baru, bahkan lebih dari itu melalui Gerakan kepeloporan pemuda tani ini diharapkan mampu membantu mewujudkan progam Kedaulatan pangan Nasional serta menghentikan ketergantungan Impor pangan dari negara lain.
“Dengan program ini diharapkan persoalan-persoalan masyarakat tani yang ada di lokus-lokus berbasis pertanian dapat terjawab, sekaligus kita semua berharap dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat akan mengurangi pengangguran, meningkatkan kesejahteraan petani dan terwujudnya ketahanan pangan nasional.” harap Jaelani.
Suyatman dalam sambutannya menyampaikan fakta dilapangan bahwa pemuda saat ini cenderung meninggalkan dunia pertanian. Mereka lebih Suka hidup dan merantau di perkotaan mencari pekerjaan ke perusahaan-perusahaan, pabrik hingga terjun ke dunia politik yang dinilai lebih bergengsi.
“Dunia pertanian sudah ditinggalkan oleh para pemuda, mereka lebih suka hidup diperkotaan. Bahkan anak saya sendiri berfikir seperti itu. Ia menilai pekerjaan tani susah diharapkan, maka tidak heran pemuda desa umumnya cari kerjaan lain.” terang Suyatman.
Sementara itu, Aris Sukamto selaku Panitia Pusat menyampaikan jika saat ini dunia pertanian dipandang sebelah mata oleh kalangan pemuda. Olehnya itu, untuk menyikapi situasi seperti itu pemerintah harus hadir dan menyelesaikan permasalahan tersebut. “Perlu ada sosialisasi dan pemahaman baru tentang sistem pertanian kekinian yang harus dikenalkan kepada anak muda, salah satu contoh sistem pertanian organik yang Mulai digemari. Bertani organik lagi ngetren dan hasilnya lebih menguntungkan.” ungkap Aris.
Usai dibuka secara simbolis oleh perwakilan Pemkab Pringsewu didampingi oleh Pengurus Gema Desantara, acara pun dilanjutkan dengan pemaparan materi dasar oleh Amsar, salah seorang aktifis petani dari sulawesi.(lis/sior)