Dunia saat ini tengah berperang melawan pandemi Virus Corona atau biasa disebut dengan Covid-19 ( Corona Virus Disease-19). Virus ini diketahui muncul pada akhir tahun 2019 yang berasal dari Kota Wuhan, Salah satu kota yang ada di Negara China. Virus ini diduga dibawa oleh kelelawar dan hewan lain yang di makan manusia dan menyerang sistem Pernafasan.
Epidemiologi Global mengidentifikasikan infeksi Covid-19 menyebar sangat cepat, hingga sampai saat ini hampir tidak ada negara yang absen dari Virus tersebut, termasuk negara Indonesia. Peningkatan jumlah kasus yang terjadi dan penerapan kebijakan Pemerintah Untuk #Dirumahaja memberikan dampak yang cukup luas terhadap kegiatan-kegiatan yang di lakukan masyarakat , salah satu dampak yang sangat nyata yang disebabkan oleh paparan Covid-19 tersebut adalah terhambatnya kegiatan Pereknonomian. Sedangkan, Perekonomian adalah salah satu hal yang sangat penting bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hal ini tentunya berdampak pada melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS). Bagaimana tidak, Nilai tukar rupiah saat ini yang sudah mencapai Rp.16.361,90 menjadi terlemah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Para Investor mengalihkan penempatan dananya dari pasar keuangan ke aset yang di anggap lebih aman yaitu emas dan Dollar Amerika Serik(AS) . Banyaknya sektor-sektor yang mengalami kerugian , yaitu sektor yang umumnya menggantungkan bahan baku dari luar negeri, seperti industri manufaktur, sektor farmasi dan sektor pakan ternak.
Produktivitas masyarakat yang menurun sebab diberlakukannya aturan physical distancing dan Work From Home dari Pemerintah memberikan dampak yang signifikan terhadap perputaran rantai industri yang melamban sehingga sistematika bisnis juga ikut menuai hambatan. Bukan hanya produktivitas manyarakat kerja yang menurun. Nilai tukar rupiah terhadap dollar yang sangat anjlok ini juga memberikan dampak pada sektor industri global. Bagi sektor Industri dampak nyata yang di terima adalah kenaikan bahan baku yang di impor dari luar negeri. Jika bahan baku atau barang yang didapat merupakan impor, maka akan berampak pada harga jual dan harga jual akan mempengaruhi daya beli masyarakat . jika daya beli masyarakat rendah atau bahkan tidak ada , maka barang tersebut tidak laku. Inilah salah satu faktor yang memperngaruhi pergerakan ekonomi pada sektor Industri .
Sementara itu bagi kegiatan Investasi , tidak sedikit pihak yang harus merasakan dampaknya terlebih Indonesia menjadi salah satu negara yang cukup banyak menerima aliran investasi dari China . Mentri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dampak Covid-19 telah membuat mobilisasi penduduk China terhambar sehingga banyaknya investor yang kesulitan untuk melanjutkan investasinya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut tersebut, baru bau ini sejumlah Stimulus dikeluarkan pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan .
Pada tanggal 20 Februari 2020, melalui rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia secara responsif menerbitkan kebijakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dollar AS. Kebijakan yang diambil adalah menurunkan BI 7-day Reserve Repo rate , mengoptimalkan strategi intervensi di pasar DNDF (Domestic Non Deliverable Forward), pasar spot dan pasar SBN, guna meminimalkan resiko peningkatan volvabilitas nilai tukar rupiah dan menurunkan rasio Giro Wajib Minimum ( GWM) Valuta Asing , dari semula 8% menjadi 4%. Penurunan rasio GWM mata uang asing ini dipercaya akan meningkatkan likuiditas Valuta asing di perbankan hinggan US$3,2 milyar.
Bank Indonesia juga akan menurunkan GWM rupiah sebesar 50 basis poin (bps) yang ditujukan kepada bank- bank yang melakukan kegiatan pembiayaan impor ekspor. Dengan penurunan GWM rupiah ini, di harapkan dapat memberikan stimulus unntuk kegiatan ekspor impor karena adanya pembiayaan yang lebih murah.
Selanjutnya, Bank Indonesia akan memperluas jenis transaksi underlying bagi investor asing sehingga dapat memberikan alternatif dalam rangka perlindungan nilai atas kepemilikan rupiah. Para investor asing yang ingin menjual SBN dalam rekening rupiah dapat digunakan kembali dalam transaksi underlying pembelian DNDF. Keputusan ini berlaku efektif pafa 2 Januari 2020 Kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo .
Bank Indonesia pun menyatakan, saat ini mereka akan terus berkordinasi dengan Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Otoritas terkait. Sehingga, Bank Sentral ini tetap bisa memantau perkembangan pandemi Covid-19, guna menempug langkah-langkah kebijakan yang diperlukan demi menjaga Perekonomian Indonesia.
Sementara itu , terdapat dua cara yang dapat menguatkan kembali mata uang Rupiah . Cara yang pertama adalah denan cara Penemuan Vaksin viurs yang dapat membuat pasar global kembali tenang dan tidak panik , sedangkan cara yang kedua adalah pemerintah bekerjasama dengan Bank Indonesia melakukan upaya lain utnuk meminimalisir kepanikan investor global akibat dampak covid-19 ini dikarenakan upaya dari bank central sebelumnya tidak berdampak meredam kepanikan pasa secara global ataupun domestik . Kondisi ini akan terus mengalami kelemahan dan akan menjadi tugas berat bagi bank Indonesia untuk mengendalikan kelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Ketua Umum Asosiasi Penguasaha Indonesia ( Apindo) Hariyadi Sukamdani dan para penguasaha lainnnya berharap Gubernur Bank Indonesia terpilih yang baru Perry Warjiyo agar dapat memberikan kestabilan nilai tukar rupiah dalam waktu dekat. dan Hariyadi meminta pemerintah benar-benar serus melakukan berbagai kebijakan yang mengutamakan subtansi impor . jangan sampai investor yang membangun industri di tanah air berfikir ulang bahwa impor bahan baku ternyata lebih menguntungkan ,dengan berbagai perjanjian perdagangan bebas yang ada.
Melihat hal tersebut , maka saya berpesan khusunya kepada masyarakat agar tidak melakukan aksi spekulasi besar-besarab seperti panic buying dan panic slling, agar nilai tukar rupiah tidak semakin anjlok dan harapan kedepannya, semoga rantai penyebaran virus corona dapat segerasi teratasi dan terselesaikan, sehingga nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dapat kembali normal dan stabil sehingga kegiatan bagi pelaku investasi dan pelaku industri dapat segera pulih kembali .
Ditulis Oleh Febrina Handayani Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
