Penulis ; Riska Febrianti (Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Universitas Lampung) dan Susni Herwanti S.Hut., M.Si. (Dosen Jurusan Kehutanan, Universitas Lampung)
Salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati paling kaya ialah Indonesia. Meski begitu, adanya program konservasi masih belum optimal dikarenakan berbagai masalah seperti kebakaran hutan, alih fungsi lahan dan pembalakan liar. Tantangan terbesar yang dihadapi dalam melakukan konservasi adalah bagaimana tindakan konservasi dapat mengurahi kepunahan spesies dengan kemampuan sumber daya manusia dan dana yang terbatas. Adapun manfaat keanekaragaman hayati hutan secara non konsumtif seperti rekreasi dan pariwisata. Dengan adanya tempat rekreasi dapat menarik wisatawan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Setiap tahun ada sekitar delapan miliar kunjungan ke kawasan lindung. Apabila terdapat perubahan ekologis, sosial, ekonomi dan budaya yang signifikan akan mengancam keanekaragaman hayati menjadi keseragaman hayati.
Definisi dari keanekaragaman hayati itu sendiri merupakan kekayaan makhluk hidup dibumi, seperti tumbuhan, hewan, mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, serta ekosistem yang telah dibentuk menjadi lingkungan hidup. Keanekaragaman hayati sangat penting bagi kelestarian dan keberlangsungan makhluk hidup. Keanekaragaman hayati berfungsi sebagai indikator dari sistem ekologi dan sarana untuk mendeteksi perubahan spesies. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan keanekaragaman hayati yang ada di bumi dengan baik.
Keanekaragaman hayati dapat diklasifikasikan menjadi 3 tingkat diantaranya yaitu keanekaragaman genetik, spesies dan ekosistem. Keanekaragaman hayati tingkat genetik adalah berbagai macam variasi genetik dalam satu spesies yang disebabkan oleh gen atau struktus gen dalam suatu spesies. Gen adalah sifat keturunan yang dapat dijumpai dalam kromosom. Keanekaragaman hayati tingkat spesies adalah variasi yang terdapat pada berbagai jenis (spesies) makhluk hidup dalam genus yang sama di suatu komunitas atau ekosistem. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah kekayaan pada tingkat ekosistem yang disebabkan oleh interaksi komponen biotik dan abiotik.
Eksploitasi yang berlebihan akan mengakibatkan kepunahan jumlah spesies hewan tersebut. Dapat dilihat pada kegiatan intensifikasi pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan yang menyebabkan berkurangnya atau hilangnya keanekaragaman hayati bahkan kerusakan ekosistem. Adapun cara untuk menanggulangi masalah tersebut harus dengan cara di konservasi untuk menjamin kelestarian dan keberlanjutan pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk memajukan kesejahteraan masyarakat.
Laju deforestasi juga menjadi penyebab berkurangnya suatu spesies. Macam-macam deforestasi hutan diantaranya pembakaran hutan, alih fungsi lahan, perubahan iklim dan penebangan liar. Tindakan untuk mengurangi masalah ini harus adanya kerjasama dan kesadaran diri dari masyarakat karena tingkat deforestasi dapat menurun atau meningkat disebabkan oleh aktivitas manusia.
Ada banyak cara untuk menjaga keseimbangan keanekaragaman hayati, diantaranya yaitu memanfaatkan alam secukupnya, menghindari perburuan hewan langka, menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari segala tindakan yang merusak lingkungan. Jika bukan dari kesadaran kita sendiri, siapa lagi yang akan menjaga kelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati di Indonesia?