Lampung Utara, www.lampungmediaonline.com – Kasus kematian Rahayu (40) dan bayi dalam kandungannya yang diduga akibat kelalaian pihak medis rumah sakit umum daerah (RSUD) Ryacudu Kotabumi akhirnya mulai terjawab. Plt. Direktur RSUD Ryacudu, dr. Syah Indra Husada saat dijumpai diruang kerjanya, Selasa (18/7) mengatakan hasil investigasi tim yang dibentuknya menyatakan selain terjadi kelalaian dalam bentuk long observasi korban juga diduga terserang penyakit dadakan yang bisa menyebabkan kondisi pasien menjadi kritis atau gawat.
Tim investigasi yang dibentuknya terdiri dari para dokter spesialis, baik itu dokter spesialis kandungan, syaraf, forensik, penyakit dalam, para bidan dan perawat senior menyimpulkan Rahayu saat itu terserang penyakit dadakan yang disebut dengan istilah Emboli Air Ketuban. ” Penyakit ini termasuk dalam kasus langka. Untuk kasus ini jika terjadi mau dimanapun dan sebagus apapun rumah sakit dan tenaga medis nya pasti tidak akan mampu mengatasinya,” terangnya.
Selian itu, lanjut dia, memang ada kelalaian long observasi atau jeda waktu yang lumayan lama untuk melakukan observasi pasien saat itu. Dan ini mutlak kesalahan petugas medis yang piket pada saat itu. ” Petugas yang piket malam itu kita jatuhkan sanksi yang berat yaitu pencabutan hak penanganan. Mereka yakni S, B, N, A dan J kelimanya telah kami jatuhkan sanksi,” tegasnya.
Ditanya paska kejadian tersebut, bagaimana pihak RSUD tetap berusaha menjaga kepercayaan masyarakat atas penanganan dan pelayanan rumah sakit. dr. Spesialis kandungan itu membantah bahwa terjadi penurunan kepercayaan publik terhadap RSUD yang dipimpinnya. Akan tetapi dia pun tak menampik bahwa banyak terdapat kekurangan yang terjadi. ” Kalo dibilang kepercayaan masyarakat menurun tidak juga terbukti kami kualahan melayani kedatangan pasien yang jumlahnya membludak. Justru akibat banyaknya pasien kami takut pelayanan jadi tidak maksimal. Tetapi yakinlah kami akan selalu berusaha meningkatkan pelayanan,” pungkasnya.
Sementara itu, Suami korban, Jumadi yang juga hadir saat itu amat menyesalkan kenapa hal itu bisa terjadi. Menurutnya penanganan dari para petugas medis yang piket saat itu sangat buruk. Dia pun berharap kedepan kejadian serupa tidak terulang lagi. ” Saya harap kedepan tidak terjadi lagi. Cukuplah saya yang mengalaminya jangan sampai ada orang yang ikut mengalami seperti yang saya alami,” keluh Jumadi dengan nada sedih. (Khoiril/Arief)
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
