Tanggamus Lampungmediaonline.com – Kejaksaan Negeri Kotaagung Tanggamus Melalui Kasi Intelnya Amrullah SH, mewakili Kepala Kejaksaan Negeri Kotaagung kabupaten Tanggamus, Taufan Zakaria,SH.MH,akan Mempelajari temuan yang dimuat Koran Harian Lampung Media tanggal 10 Oktober kemarin. “Terimakasih atas laporannya dan kami akan mempelajari terlebih dahulu permasalahan yang ada di Pekon Teba Kecamatan Kotaagung Timur tersebut, kalau memang nanti setelah kami pelajari dan benar apa yang di beritakan koran Harian Lampung Media pada tanggal 10 Agustus kemarin, besar kemungkinan Kepala Pekon Teba, Suherman akan kami panggil untuk mengklarifikasi laporan tersebut, jadi mohon bersabar dulu,pasti kami tindak lanjuti permasalahan Pekon Teba ini,” kata Amrullah,SH, kemarin (11/10).
Diberitakan sebelumnya Alokasi dana desa yang dikucurkan Pemerintah Pusat maupun dari APBD Tanggamus harus diumumkan secara transparan pada publik, khususnya warga desa setempat. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya penyelewengan dana, kecurigaan publik, dan supaya pembangunan di desa dapat berlangsung secara kondusif, ini sesuai dari intruksi Menteri Desa, bahwa semua dana desa yang diterima harus di tulis dipapan pengumuman dan ditempel di tempat umum atau masjid yang gunanya supaya Masyarakat tahu dan mengerti bahwa di Pekon mereka mendapat bantuan dana Desa, berapa besaran anggaran diterima dan apa saja yang akan di bangunkan serta berapa biaya yang dibutuhkan ini bertujuan supaya seluruh masyarakat di desa tersebut dapat ikut mengawasinya, karna dana tersebut gunanya untuk perbaikan insfratruktur Pekon dan untuk kesejahtraan masyarakat Pekon. Berbeda dengan yang terjadi di Pekon Teba, Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus. Menurut penelusuran Tim koran ini, pembanguna fisik yang di kelola Suherman selaku Kepala Pekon Teba, diduga tidak Tranfaran, dan diduga pengerjaannya asal-asalan, bagaimana tidak setelah Tim koran ini turun kelapangan di salah satu pembangunan di Pekon Teba (talut badan jalan) yang mengunakan dana Anggaran Dana Desa (DD), benar adanya ketidak tranfaranan kepala pekon dalam pengelolaan Anggaran tersebut yaitu tidak ada papan plang proyek yang dipasang. bukan hanya itu saja, pembangunan talut badan jalan kiri kanan diduga dikerjakan asal-asalan, menurut Penelusuran Tim pembangunan talut diduga tidak ada penggalian untuk pendirian talut tersebut, sehingga talut terlihat ngambang diatas air. Selain itu, ada beberapa warga masyarakat pekon tersebut yang tidak mau disebutkan namanya, ketika ditanya tentang volume pembangunan talut tersebut (panjang dan tinggi ) tidak bisa menjawab, “saya tidak tahu mas kalau masalah volume panjang dan lebarnya” karna saya tidak ikut rapat pada waktu itu selain itu memang tidak ada papan plang pengerjaannya, jadi saya tidak tahu, katanya, Jumat 07/10/2016. Terpisah, ketika dikonfirmasi Suherman kepala pekon Teba membenarkan tidak ada papan plang yang dipasang disetiap titik pembangunan. Papan plang ada tapi sengaja tidak kami pasang, sebab banyak pemuda-pemuda yang usil, makanya tidak kami pasang, dikarnakan mereka tidak memahami pentingnya papan plang itu, jadi disetiap titik tidak ada yang kami pasang papan plang di 8 titik tersebut.”Papan plang proyek untuk delapan titik itu ada tapi tidak kami pasang dikarnakan rentang waktu dana cair dari tarmen pertama dan kedua tidak jelas, kalau papan plang proyek kami pasang, kami takut nanti ada pemuda-pemuda yang usil mencabut dan merusaknya, karna sebagian masyarakat tidak tau apa gunanya papan plang tersebut dipasang, kalau untuk prasasti sudah jadi tinggal diambil rencana tarmen kedua ini akan kita pasang prasasti tersebut, dan untuk papan pengumuman yang akan ditempelkan dibalai pekon atau dimasjid memang belum ada belum kami buat, tapi rencananya nanti kami akan membuatnya,” kata Suherman, Jumat 07/10. Tambahnya, “pembangunan dipekon ini ada 8 titik, seperti talut badan jalan arah kepantai 700 meter, rabat beton arah kepantai 350 meter, rabat beton arah kesekolahan 33 meter, pemagaran untuk sekolahan SD teba 14 meter, rabat beton dusun dua 204 meter, dan penalutan 20 meter, pokoknya semuanya itu ada 8 titik, namun itu sudah kami kerjakan semua pada waktu ditermen pertama sehingga tinggal 3 titik lagi yang akan dikerjakan ditermen ke dua ini,”kata Suherman. Tim pun menemui salah satu tokoh masyarakat Pekon Teba yang tidak mau namanya disebutkan dikoran ini , dia menyayangkan perkataan Kepala Pekon Teba sewaktu dikonfirmasi koran ini kenapa kepala Pekon Teba mengambing hitamkan pemuda-pemuda pekon Teba kalau plang proyek itu dipasang. “Saya sangat menyayangkan perkataan Kepala Pekon Teba, kenapa pemuda-pemuda pekon ini yang disalahkan,kalau memang plang proyek itu akan dipasang, ya pasang aja saya yakin pemuda-pemuda di Pekon Teba ini mengerti kok apa gunanya plang proyek itu dan mereka pun tak akan merusaknya malah kalau plang itu dipasang kami masyarakat pekon Teba tahu bahwa ini proyek dari dana DD, dan kami pun dapat mengawasi pekerjaan tersebut, sekarang ini masyarakat sudah pinter semua tidak mau dibodohi seperti dulu,kalau begini kan seperti proyek siluman tidak jelas ” katanya. minggu,9/10. (tim).
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
