Opini

Kakek kuat dan hebat, kisah penjual es campur yang pantang mundur

Di tengah tengah kota metro bagian barat terdapat sesosok paruh baya , berjuang untuk menafkahi istri dan anak bungsunya, dengan di temani gerobak sederhana, yang bertuliskan es campur.
Orang biasa memanggilnya pak daris, yang akrab di sapa pak daris cendol, pria kelahiran 1959 itu tampak berjuang dengan tabah, seorang diri demi menafkahi anak bungsu dan istrinya.
Sebelum fajar tiba beliau pun harus belanja kebutuhan sehari-hari, lagi lagi seorang diri karena tugas yang seharusnya di lakukan lelah sang istri, kini harus beliau yang menanggung karena sang istri mengidap saraf mata,beliau sudah berobat beberapa kali namun dokter berkata jika saraf mata tak dapat di operasi, al hasil kedua sama sama pasrah dan berusaha bersyukur.
Kehidupan yang serba terbatas itu tak membuat pria baya berusia 64 tahun itu menyerah, justru sebaliknya ia tetap berusaha, berjualan di setiap hari meski hasil dari penjualan tak seberapa karena setidaknya ia mempunyai penghasilan, di setiap harinya kadang mempunyai hasil sekitar 50.000 rupiah, itu tak seberapa karena sebagian akan di buat modal kembali, namun ia berusaha untuk selalu bersyukur.
Pada tahun 1993 silam hingga 2015 mendatang beliau bekerja honor sebagai pemda kebersihan taman kota metro,sampai beliau pensiun karena usianya semakin senja, hingga saat itu beliau tak menyerah, beliau menjadi kuli bangunan, bertahan sampai 2 tahun namun apalah daya dengan usia yang semakin menua , rupanya badan itu tak mampu lagi bekerja kuli, lalu beliau mencari cara agar tetap bisa menafkahi keluarganya, al hasil berjualan es cendol campur menjadi pilihan, di temani gerobak usang yang bertuliskan es cincau.
Baginya tak ada yang perlu di keluhkan karena semua telah di atur Tuhan, beliau percaya bahwa ia akan selalu di cukupkan oleh sang kuasa selama berdoa di sertai usaha. Kala aku bertanya tenang keadaan istrinya, satu hal yang mengaharukan, “jika Allah memang tak menakdirkan istri ku bisa melihat kembali tak apa aku dan istri tetap bersyukur karena masih bisa merasakan nikmat sehat jasmani yang lain, aku masih bisa berjualan dengan sehat” itulah penuturan dari sosok paruh baya tersebut.
Begitulah kisah keseharian pak darwis, baginya menjalani takdir yang sudah Tuhan gariskan itu harus di barengi dengan rasa syukur, karena masih banyak juga yang lebih menderita darinya, ia sangat memahami maksud Tuhan memberi kehidupan yang ia jalani.

By : Puan Nailul Muna

LAMPUNGMEDIAONLINE.COM adalah portal berita online dengan ragam berita terkini, lugas, dan mencerdaskan.

KONTAK

Alamat Redaksi : Jl.Batin Putra No.09-Tanjung Agung-Katibung-Lampung Selatan
Telp / Hp: 0721370156 / 081379029052
E-mail : redaksi.lampungmedia@gmail.com

Copyright © 2017 LampungMediaOnline.Com. All right reserved.

To Top