Pringsewu, www.lampungmediaonline.com – Kejaksaan Negeri kota agung tanggamus akan segera kroos cek lapangan terkait bantuan stimulasi perumahan swadaya (BSPS) di kabupaten pringsewu yang diduga bermasalah.
Hal tersebut diungkapkan oleh kasi intel kejari tanggamus, Amrullah. SH Mengatakan bahwa kami akan sampaikan ke pak kajari”kami akan menyampaikan ke pak kajari untuk segera di tidak lanjuti, dan akan kami pelajari terlebih dahulu”terang Amrullah SH kasi intel kejari tanggamus, Jum’at (24/3).
Lanjut Amrullah SH , mengatakan bahwa kami akan cross cek ke lapangan dulu” kami akan segera kross cek ke lapangan dulu, kalau memang ada temuan pastinya akan kami proses”tegas Amrullah.SH kasi intel kejari tanggamus.
Diberitakan sebelumnya Bantuan stimulasi perumahan swadaya (BSPS) dari kementerian PUPR di kabupaten pringsewu sebanyak 350 kk di duga bermasalah, pasalnya bantuan tersebut di suplai berupa barang matrial bangunan.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang penerima bantuan RTLH bantuan stimulasi perumahan swadaya di pekon pajar esok kecamatan pringsewu, Warsito mengatakan bahwa bangun RTLH belum selesai di kerjakan”Bangun bedah rumah belum selesai saya kerjakan mas, sebab tidak ada biaya untuk bayar ongkos tukang sebab kami hanya menerima bahan bangunan matrial saja”terang warsito,selasa (21/3).
Lanjut warsito, saya tanda tangga serah terima dari kementerian PUPR Rp 15 juta”saya menandatangani serah terima dari program bedah rumah BSPS kementerian PUPR sebanyak Rp 15 juta namun saya hanya di kasih bahan material ,semen 40 sak,besi ukuran 8 sebanyak 23 biji,besi ukuran 6 sebanyak 22 biji, paku 4kg,kawat ikat 2 ikat, pasir 9,5 kubik,batu pecah 2 kubik ,batu bata 6000 biji ,genteng 300biji, kusen pintu 2 biji, kusen jendela 2 biji,kayu (reng,balok,kaso) 2 kubik, dan kira -kira kalau di uangkan kurang lebih sekitar 8 juta” terang warsito.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang warga pekon pajar esok , Subandrio bahwa telah menerima bantuan stimulasi perumahan swadaya dari kementerian PUPR pada saat tanda tanggan penerimaan sebesar Rp 10 juta” pada saat tanda tangga penerima mas dari kementerian PUPR sebanyak Rp 10 juta , namun kami hanya di kasih bahan material bangunan kalau di uangkan paling hanya RP 6juta mas”terang subandrio.
Dalam hal ini saat kami konfirmasi dengan ketua RT pekon pajar esok, boimen mengatakan bahwa memang benar warga kami mendapatkan bantuan bedah rumah BSPS namun itu berupa material”memang benar mas, warga kami mendapatkan bantuan bedah rumah BSPS namun bukan berupa uang akan tetapi matrial bangunan, itu pun uangnya langsung turun ke rekening toko bangun matrial dan sudah di tunjuk dari pusat”terang boimen.
Lanjut boimen, saya di tunjuk sebagai pengurus kelompok tidak tau apa apa mas sebab itu sudah di kordinir oleh orang PU”saya di tunjuk sebagai pengurus tidak tau apa apa mas, pasalnya toko bangun material sudah di tunjuk dari pusat dan orang PU”ungkap boimen.
Dalam hal ini saat kami konfirmasi dengan kabit cipta karya kabupaten pringsewu, Rini terkesan buang tau terkait program BSPS “kami tidak mengetahui persih program bedah rumah tersebut kami hanya sebatas mendampingi dinas PU provinsi pada saat sosialisasi ke warga dan selebihnya dinas PU provinsi yang melaksanakan program tersebut”terang Rini, Rabu(22/3).
Lanjut Rini, mengatakan bahwa program tersebut dari dinas PU provinsi”program tersebut dari dinas PU provinsi , silahkan konfirmasi saja ke dinas PU provinsi”tegas Rini.(fakih).
