Foto. Jauhary Subing saat pengambilan berkas formulir bakal Calon Wakil Bupati di kantor DPC PDIP Kabupaten Lampung Tengah
LAMPUNG TENGAH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Tengah Jauhary Subing semakin memantapkan diri dalam bursa pencalonan wakil bupati lampung tengah.
Anggota legislatif yang juga mantan kepala kampung Desa Lempuyang Bandar ini terlihat mendatangi Kantor DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Lampung Tengah, guna pengambilan berkar bakal calon wakil bupati lampung tengah.
Dalam wawancara melalu video call jejaring sosial media whatssapp, Jauhary mengungkapkan, dirinya terpanggil untuk mewakili lampung tengah guna membangun Kabupaten tercinta tersebut agar lebih baik lagi, untuk itu dirinya berinisiatif untuk mengambil berkas pencalonan wakil bupati.
” Sebagai putra asli daerah, saya merasa terpanggil untuk membangun Lampung Tengah, harapanya kontribusi saya bisa menjadi contoh nantinya buat para putera daerah lainya” kata Jauhari, Rabu (18/9).
Dalam birokrasi tentunya bukan hal asing lagi bagi mantan kepala kampung dua priode ini untuk terjun kedunia politik, apalagi banyak perubahan yang terjadi di Lempuyang Bandar. Ini dapat menjadi modal untuk menyatukan visi dan misi para bakal calon bupati yang meminangnya sebagai wakil.
Disinggung terkait dengan siapa nanti yang di dampinginya, Jauhary mengatakan, siapa dengan siapapun nantinya, asalkan bertujuan membangun lampung tengah lebih maju lagi.
“Kalau soal dengan siapa nantinya saya belum tau, yang pastinya saya sudah laporan ke partai saya yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), untuk lebih lanjutnya saya siap dengan siapapun, baik dengan Petahana yaitu bapak Loekman maupun calon lain nantinya” tegasnya.
Sementara itu, ketua Penjaringan balonkada PDIP Lamteng Sumarsono mengatakan pendaftaran dibuka sejak 13 hingga 19 September 2019 mendatang. PDIP terbuka bagi siapa saja. Kriteria calon yang akan diusung, yang paham dengan kondisi Lamteng.
“PDIP mengedepankan demokrasi murni, siapa saja boleh mendaftar. Dia (calon) harus dekat dengan rakyat dan bagaimana calon itu menjadikan rakyat sebagai subjek bukan objek,”terangnya.
Untuk biaya administrasi, lanjut Sumarsono, dikenakan Rp 20 juta berkas calon bupati, dan Rp 15 juta untuk calob wakil bupati. “Semua sama, baik kader maupun bukan,” tegasnya.
Disinggung peluang Jauhari dalam mendapatkan rekomendasi, Sumarsono mengatakan semua memiliki peluang yang sama untuk diusung, selama dia mendaftar penjaringan. PDIP akan melakukan survei kepada calon-calon yang telah mendaftar.
“Soal rekomendasi kami akan melakukan survei, kita akan melihat calon yang benar benar dekat dengan rakyat dan bisa menjadikan rakyat sebagai subjek bukan objek,” tutupnya. (tom)
