Jalan Penghubung Kayangan Dan Way Panas Tahun Depan Di Bangun

Tanggamus www.lampungmediaonline.com—Kerusakan jalan penghubung yang menghubungkan Pekon Kanyangan Kotaagung Barat dengan Pekon Way Panas Kecamatan Wonosobo menjadi perhatian serius dari Pemkab Tanggamus. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kabupaten setempat menyatakan akan berupaya untuk memperbaiki rusaknya jalan di tahun 2018 mendatang.
Menurut Kabid Bina Marga, Ishak Basuki mendampingi Kepala Dinas PUPR Riswanda Djunaidi, usulan perbaikan jalan penghubung pekon antar kecamatan tersebut telah masuk di bank data Bidang Bina Marga, termasuk usulan lainnya baik itu dari masyarakat, media masa, anggota DPRD serta survey langsung dilapangan, selanjutnya akan dilihat apakah termasuk skala prioritas yang akan dibangun, serta tingkat kerusakan jalan.

“Jalan tersebut masuk skala prioritas karena merupakan poros desa, dan jika nantinya memang ada anggaran dan memungkinkan pada tahun 2018 mendatang akan kita perbaiki, bisa melalui dana APBD maupun DAK,”kata Ishak.

Masih menurut Ishak, skala prioritas pembangunan pada tahun 2018 mendatang yakni masih fokus pada poros penghubung desa, jembatan, serta akses kecamatan yang dalam hal ini merupakan wewenang PUPR kabupaten, sementara untuk jembatan pengubung yakni di Pekon Landbaw Kecamatan Gisting yang saat ini kondisinya rusak parah, ia memastikan akan diperbaiki pada tahun ini.
“Mudah mudahan, mulai dikerjakan pada bulan September 2017 ini, akan dibangun jembatan beton dan ditargetkan akhir Desember sudah selesai pengerjaannya,”ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kendala rusaknya jalan yang ada di Tanggamus khususnya dititik-titik yang memang perlu perbaikan yakni jenis tanah, dan faktor alam, sementara untuk meningkatkan pembangunan jalan seperti layaknya standar jalan nasional akan membutuhkan dana yang cukup besar, perbandingannya yakni satu jalan nasional dapat dibangun empat jalan kabupaten.
“Jalan nasional bisa menahan beban 12 ton, sementara kalau kita bangun seperti itu akan membutuhkan anggaran yang besar, kita menginginkan ada pembagian pembangunan jalan ditiap kecamatan, pembangunan tetap mengacu pada ketentuan yang ada, meskipun kembali mengalami kerusakan hal itu lantaran karena jenis tanah dan faktor alam,”tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, kondisi jalan penghubung antar pekon yang menghubungkan Pekon Kanyangan, Kecamatan Kotaagung Barat dengan Pekon Way Panas, Kecamatan Wonosobo, kian memprihatinkan. Dimana, jalan yang masih berupa onderlagh sepanjang 4 kilometer tersebut sudah banyak yang berlubang. Ironisnya, meski sudah lebih dari lima tahun mengalami kerusakan, namun belum ada perbaikan dari Pemkab Tanggamus.

“Kerusakan jalan ini sudah berlangsung lebih dari 5 tahun, tapi sampai sekarang belum diperbaiki oleh pemerintah,” katanya.
Padahal, lanjut dia, jalan tersebut merupakan akses utama warga Pekon Way Panas untuk keluar masuk pekon dan mengangkut hasil bumi. Selain itu, jalan tersebut juga merupakan akses perekonomian warga di dua pekon yakni Pekon Way Panas dengan Pekon Kanyangan. Dengan kondisi jalan yang seperti ini tentu dapat menganggu mobilitas warga dan bisa berdampak pada terhambat laju perekonomian warga di dua pekon.

“Petani di Pekon Kanyangan dan Pekon Way Panas setiap harinya menggunakan jalan ini untuk mengeluarkan hasil buminya. Kami berharap agar pemerintah dapat segera memperbaiki jalan ini,” terangnya.

Sementara itu, Baheram warga lainnya menuturkan, Pemkab Tanggamus semestinya memprioritaskan dan merealisasikan pembangunan jalan menuju dipekon setempat. Sebab, kondisi jalan sudah rusak parah dan tidak laik untuk dilewati.”Kalau tahun ini tidak juga dibangun, berarti kami memang dianak tirikan oleh pemerintah. Karena jalan itu sudah sering loh diajukan ke pemerintah, masa gak direalisasikan juga sampai sekarang,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pekon Way Panas Idham Khalid saat dihubungi membenarkan, jika jalan menuju pekon setempat sepanjang 4 kilometer tersebut saat ini kondisinya sudah rusak total.”Ya, jalan itu sudah rusak total. Seluruh badan jalannya sudah rusak dan berlubang,” terangnya.

Ia mengaku, jika pemerintah pekon setempat sudah sering mengusulkannya, baik lewat pemerintah kecamatan maupun secara langsung ke dinas terkait. Namun upayanya tersebut hingga kini belum juga berhasil lantaran belum kunjung direalisasikan oleh pemerintah. “Sudah lebih dari tiga kali saya ngajuin proposal, tapi sampai sekarang belum pernah direalisasikan,” pungkasnya.(man)

Print Berita