Indonesia Berpeluang Akan Menjadi Produsen Ekonomi Syariah Dunia

Nama : Tsabita Nuha Kautsar Ilmi Ar-Rabbani

Prodi : Hukum Ekonomi Syariah 2023 di STEI SEBI

Indonesia merupakan negara berpendudukan muslim terbesar di dunia dengan jumlah 245 juta jiwa atau 87 persen dari total penduduknya. Hal ini sangat mendukung Indonesia dalam peningkatan ekonomi Syariah baik bagi Indonesia maupun ranah dunia. Dengan demikian, pemerintah akan selalu meningkatkan sektor-sektor yang bisa menunjang perekonomian Syariah dan mengaplikasikan langsung kepada masyarakatnya.

Dari sektor riil atau ekonomi mikro menjadi kunci dalam peningkatan perekonomian berbasis Syariah di Indonesia. Upaya yang dapat didukung pemerintah melalui layanan sertifikasi halal bagi produk yang dimiliki oleh UMK. Hal ini juga menjadi penguat dalam ekosistem Jaminan Produk Halal yang menjadi salah satu unsur penting dalam ekonomi Syariah.

Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Banjaran Surya Indrastomo mengatakan terkait perekonomian dunia yang masih dihadapkan pada ancaman naik turunnya ekonomi dan ketidakpastian geopolitik, namun perekonomian nasional termasuk ekonomi Syariah di dalam negeri memiliki potensi kuat untuk melanjutkan tren pertumbuhan.

Pada tahun 2025, Indonesia diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan ekonomi Syariah yang positif. Aset keuangan Syariah nasional diperkirakan mencapai Rp. 3.157,9 triliun hingga Rp.3.430,9 triliun. Di tengah prospek positif tersebut, BSI sebagai bank Syariah terbesar di Indonesia yang memiliki potensi kuat untuk menjadi aktor utama yang mendorong gerak industri keuangan Syariah dan perekonomian halal nasional pada tahun-tahun berikunya. Seperti yang diutarakan oleh Banjaran terkait sejak lahirnya BSI itu telah konsisten menjalankan fungsi lebih dari sekadar Bank Syariah dengan fungsi intermediasinya, melainkan beyond bankingnya.

Khusus keuangan Syariah, pemerinah menilai bahwa terdapat potensi pengembangan yang sangat besar dalam sector tersebut karena menekankan prinsip atau nilai-nilai Islam seperti keadilan, pada praktik keuangan Syariah terutama pada skema risk-sharing (berbagi risiko). Selain dari prinsip keadilannya, potensi keuangan Syariah juga terlihat dari pasar modal Syariah, dengan jumlah investor yang meningkat 7,8 persen dibandingkan November 2024 dan akan mencapai sekitar 180.552 pada akhir 2025.

Dilansir dari analisis.republika.co.id memaparkan bahwa secara keseluruhan pasar modal Syariah Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan peningkatan jumlah investor dan kapitalisasi pasar yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini sangat berpotensi besar akan perekonomian Syariah di Indonesia, dimana akan meningkat dan membantu investor bahkan para pemilik usaha-usaha yang ada di Indonesia. Dibalik itu semua, ada tantangan yaitu menjaga kepercayaan atau legitimasi bagi para pemangku kepentingan. Dimana hal tersebut suatu modal bagi Lembaga keuangan Syariah untuk keberlanjutan di masa yang akan datang.

Dengan adanya peluang, potensi dan tantangan tersebut, diharapkan agar ekonomi Syariah di Indoneisa akan tetap terus tumbuh dan dapat diminati oleh masyarakat. Baik dari sektor keuangan maupun sektor riil nya dan dapat terus melanjutkan dakwah terkait ekonomi Syariah hingga di ranah internasional. (*)

Print Berita