Lampung Utara, lampungmediaonline.com – Paska lebaran Idul fitri 1437 H,harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) cenderung lebih stabil dibanding sejak ramadhan hingga pada perayaan Idul Fitri 1437 H. Meski diantaranya mengalami kenaikan maupun penurunan namun tidak menunjukkan angka yang signifikan. Pantauan di Pasar Pagi dan Pasar Sentral Kotabumi Rabu (27/7) terjadi kenaikan harga beras untuk KW 1 merek Paten seharga Rp 13.000.-dari sebelumnya hanya Rp 12.500,-perkilogram. KW II merek Koki, Jatiasri, Arum berkisar Rp 11.000,- perkilogram, KW III merek Cantik Mania, Udang dan Citra Ramos seharga Rp 10.000,-perkilogram. Sedangkan beras asalan Rp 8.000,- sampai dengan Rp 8.500,-perkilogram. “Kenaikan tidak banyak hanya Rp 500 perkilogram,”ujar Hendri Haryanto (51) pedagang beras Pasar Pagi Kotabumi. Hendri yang menggeluti usahanya di Toko Sumber Rejeki itu menuturkan, paska lebaran, omzet penjualan pun tidak terlalu meningkat atau menurun.”Ya, biasa-biasa ajalah, “ujar pedagang WNI keturunan ini seraya menjelaskan untuk pasokan lancar dan berasal dari Kota Metro, Way Abung dan Pringsewu. Sementara, di Toko lainnya, kenaikan harga terjadi pada Bawang Merah, dari sebelumnya Rp 35.000,- menjadi Rp 45.000,- perkilogram, Cabai Merah sebelum nya RP 35.000,- naik menjadi Rp 40.000,- perkilogram. Kemudian minyak goreng hanya mengalami penurunan Rp 1.000,-perkilogram dari Rp 12.000,- menadi Rp 11.000,-perkilogram. Kemudian telur ayam bertahan dengan harga Rp 22.000,-, , Wortel, ayam potong dan ikan basah tidak mengalami kenaikan yang signifikan.”Rata-rata tidak tidak ada kenaikan. Kalaupun naik tidak begitu tinggi harga. Bahkan sejumlah harga Sembako lainnya justru turun dari sebelumnya,”ujar Saeri (45) pedagang lainnya. Sayangnya, hingga berita ini dilansir, Kepala Dinas Koperindag, UMKM Lampura Rendra Yusfie, belum berhasil dikonfirmasi.Dihubungi melalui Ponselnya, pejabat yang dikenal sifat tertutup ini, enggan mengangkat teleponnya.(Arief)
