Pringsewu.www.lampungmediaonline.com
– Ribuan kaum mquslimin di Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya memadati lapangan Pusat Perkantoran Pemkab Pringsewu, Selasa (10/09/2019) malam.
Mereka dengan antusias dan serius mendengarkan da’wah yang disampaikan oleh KH.Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta pada Tabligh Akbar dalam rangka Harlah Yayasan Ar-Rahman Pringsewu ke-11, sekaligus memperingati Tahun Baru Islam 1441 H.
Tabligh akbar ini dihadiri Bupati Pringsewu H.Sujadi dan Wakil Bupati Dr.H.Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., C.A., C.M.A. didampingi Ketua dan Wakil Ketua TP-PKK beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Ketua DPRD Pringsewu Suherman dan Wakil Ketua Hj.Mastuah beserta sejumlah anggota DPRD Pringsewu lainnya, Dandim 0424 Letkol Arh. Anang Hasto Utomo, Wakapolres Komisaris Pol. Yuliansyah beserta jajaran muspida lainnya, Kepala Kementerian Agama, Ketua MUI KH.Hambali, Ketua PC NU Pringsewu KH.Taufiqqurohim, pimpinan beserta jajaran Yayasan Ar-Rahman, tokoh agama dan tokoh masyarakat, para alim ulama dan pimpinan pondok pesantren beserta para santri di Bumi Jejama Secancanan.
Di acara tabligh akbar yang dimeriahkan oleh musik keroncong sholawat tersebut, juga diberikan santunan kepada anak yatim-piatu.
Wakil Bupati Pringsewu Dr.H.Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., C.A., C.M.A. yang berkesempatan menyampaikan kata sambutan, sangat mendukung dan menyambut baik kegiatan tabligh akbar tersebut, serta mengucapkan selamat dan apresiasi kepada Yayasan Ar-Rahman yang sedang merayakan hari jadinya yang ke-11 tahun.
Ia berharap dan berdoa semoga pengabdian Yayasan Ar-Rahman selama ini dalam meningkatkan dan memajukan umat Islam di Kabupaten Pringsewu dilancarkan dan memberikan manfaat besar bagi kemaslahatan umat, sekaligus mengajak bersama-sama mendengarkan tausiyah dari Gus Miftah, dengan harapan ilmu yang disampaikan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Gus Miftah dalam tausiyahnya menyampaikan 2 tema sekaligus, yakni masalah keutamaan ilmu dan nasionalisme atau kebangsaan. (*/ mega)