Metro, www.lampungmediaonline.com – Kepolisian Resort (Polres) Kota Metro terus melakukan penyelidikan terhadap lelaki yang sudah membeli PT 14 Tahun korban pencabulan dan penjualan oleh kekasinya sendiri.
Wakapolres Kota Metro Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, untuk pencarian ini masih dalam proses penyelidikan, dikarenakan Mapolres Kota Metro masih meminta keterangan lebih lanjut terhadap korban pencabulan. Untuk mengetahuai siapa saja yang sudah membelinya.
“Untuk persoalan ini kita masih mintai keterangan dari korban, siapa saja yang melakukan hal sesono kepada dirinya. Dikarenakan pencarian terhadap pembeli korban terus dilakukan,” paparnya Kompol Dery Agung Wijaya Saat ungkap kasus di Aula Humas 11/1/2017.
Lebih lanjut, untuk persoalan ini juga terus dilakukan penyelidikan apakah masih adanya korban lainya yang menjadi korban penjualan Ok 19 warga Metro Utara.
Kompol Dery A juga mengatakan, untuk sementara ini korban PT masih dititipkan dirumah Tahanan Mapolres Metro, dan hingga kini korban belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut terkait dirinya dijajakan oleh kekasinya dengan lekai hidung belang.
“Sampai sekarang kondisi korban terlihat masih terauma dan belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut, dikarenakan korban masih terlihat diam dan engan berbicara sepatah kata hanya berbicara kepada orang tuanya saja,” paparnya.
Barang bukti (BB) yang ikut diamankan berupa celana jeans kaos dan pakain dalam wanita yang berhasil diamankan. “Untuk tersangka kasus pencabulan dan perdagaan manusia Ok 19 Tahun Warga Metro Utara dikenakan pasal berlapis yakni Pasal 81 dan 82 nomor 25 tahun 2013 dan pasal 76 nomor 35 tahun 2014 Tentang perlindungan anak untuk acaman hukuman penjara 10 tahun,”paparnya.
Terpisah Ketua DPRD Metro Ana Morinda memaparkan, bila untuk proses hukumnya diserahkan kepada pihak yang berwajib, namun pemerintah diminta untuk menekankan untuk kembali kepada pemerintah harus mensosialisasikan kembali. Apalagi ini korbanya anak orang tua harus melakukan pendampingan untuk kedepanya.
“Bila melihat saya melihat kedepanya bagimana dengan masa depanya anak yang sudah rusak akibat hal itu, maka dari itu sebagai orang tua kita harus mendampingi apalagi sekarang ini media sosial lebih memudahkan mereka dalam berkomunikasi orang tua juga dituntun lebih perhayian dengan hal semacam itu,” kata dia.
Sementara itu kejadian ini membuktikan bahawa orang tua juga harus berhati-hati dikarenakan pergaulan anak sekarang sudah menjuru kearah sana. Maka untuk orang tua harus ikut peran jadilah sahabat bagi anak sendiri.
“Ini menjadi lampu kuning bagi para orang tua ya tentunya saya sebagai orang tua yang memiliki anak juga merasa perihatin dikarenakan kejadian yang menimpah anak apalagi masih ironisnya masih dibawah umur seperti itu,”paparnya.
Ia juga menghinbau kepada orang tua bisa lebih perhatikan tingkah laku anak apalagi memakai gejed dampingi anak agar tidak berbuat yang salah mengunakan gejed.(RY/Rud)