Gerakan Masyarakat Mencintai Membaca, SLI dan Lets Read Selenggarakan Pembekalan 3 Hari Kepada Relawan Pembaca Audio Buku

Bogor, www.lampungmediaonline.com  – Sebagai ikhtiar meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, Sekolah Literasi Indonesia (SLI) mengajak para penggiat literasi untuk terlibat dalam gerakan membuat Audio Buku. Audio buku sendiri adalah rekaman teks buku atau bahan tertulis lainnya yang dibacakan oleh seorang atau sekelompok orang pembaca buku. Untuk menyukseskan proses Audio Buku, SLI bekerja sama dengan Lets Read, Sekolah Guru Indonesia, Komunitas Media Pembelajaran, Rumah Dongeng Mentari dan Betabaca.id agar proyek ini bisa sukses.

Tujuan besar proyek pembuatan audio buku ini untuk meluaskan dan menggerakan masyarakat cinta membaca dengan tujuan-tujuan lainnya yaitu : Mengembangkan jaringan penggiat literasi (relawan);, Mengenalkan kesadaran literasi kepada masyarakat umum;, dan memberikan ruang akses literasi kepada sekolah dan masyarakat terhadap audio buku.

Proyek tersebut disambut baik oleh masyarakat. Terdapat 816 para calon relawan yang mendaftarkan diri, 184 diantaranya lolos untuk diberikan pembekalan pada 17, 18 dan 19 Maret 2022. Pembekalan tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran utuh tujuan dan bagaimana para relawan dapat membuat Audio Buku yang berkualitas dengan menggunakan aplikasi yang sederhana.

Pada 17 Maret 2022, terdapat materi proyek audio buku dan membacakan nyaring. Materi proyek audio buku disampaikan oleh Muh. Shirli Gumilang sebagai Manajer SLI, materi tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi seluruh relawan sehingga tujuan dari proyek buku tersebut tercapai. Adapun materi “Membacakan Nyaring” disampaikan oleh Nurul Aeni sebagai Koordinator Proyek Audio Buku tersebut, Nurul berharap pelatihan tersebut dapat membekali para relawan dalam membacakan secara nyaring.

“Upaya meningkatkan minat baca kita, harus dilakukan secara bersama-sama. Tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah atau penggiat literasi saja. Kita semua harus bersama-sama saling menggerakan” Ujar Shirli Gumilang.

Jum’at, 18 Maret 2022, pembekalan masih diikuti secara antusias oleh para relawan. Banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh para relawan terhadap pembicara di hari kedua. Materi yang disampiakan adalah “Pengenalan Lets read” yang disampaikan oleh Elsa Agustine dari Lets Read Indonesia. Elsa mencoba memperkenalkan kepada relawan terkait cara mengoptimalkan aplikasi Lets Read sebaga sumber bacaan berkualitas bagi para pembaca. Aplikasi ini akan dijadikan sumber bacaan oleh para relawan untuk membuat Audio buku pada proyek tersebut.

Selanjutnya, di hari yang sama, para relawan dibekali bagaimana cara membuat Audio Buku hanya menggunakan perangkat sederhana, seperti aplikasi Power Point. Materi yang disampaikan oleh Kak Marlina Ayuningtias ini merupakan materi kunci agar para realawan dapat menghasilkan karya Audio Bukunya.

Pembekalan hari terakhir, 19 Maret 2022, para relawan diberikan materi tambahan untuk mengotimalkan karya Audio Bukunya. Mereka diberi kan pembekalan “membuat Digital Mini Library” yang disampaikan oleh Ira (Peminat Literasi). Pembekalan tersebut diharapkan dapat memberikan semangat kepada relawan untuk memperbanyak karya-karya audio bukunya dan menyebarluaskan ke masyarakat umum sehingga karya tersebut bermanfaat dan bisa dinikmati.

Serangkaian pembekalan tersebut diikuti dengan sangat antusias oleh para relawan. Melalui dikusi yang aktif, bahkan peserta banyak sekali yang bertanya. Mereka juga saling berinteraksi di Grup Whatsapp sehingga proyek ini dihidupkan oleh aksi kolaborasi sesama relawan. 

Pembekalan tersebut ditutup dengan pembagian kelompok dampingan, dimana ratusan peserta tersebut akan dibagi ke dalam 5 kelompok dampingan sehingga proyek diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan karya Audio Buku dapat terwujud sesuai harapan.(*)

Print Berita