GARIS BESAR HASIL SARASEHAN KEBANGSAAN LAMPUNG PERGUNU

GARIS BESAR HASIL SARASEHAN KEBANGSAAN DAN RAPAT KERJA NASIONAL PERSATUAN GURU NAHDLATUL ULAMA LAMPUNG, 29 – 31 MARET 2019

A. RASIONALISASI

 Derasnya arus informasi, terutama media berbasis tekhnologi infomasi dan komunikasi dipastikan perpengaruh terhadap cara pandang dan bersikap masyarakat. Akibatnya telah terjadi pergeseran karakter kebangsaan, karena salah atau terlalu bebas dalam menafsirkan dan mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan.

 Munculnya kelompok fundamentalisme, radikalisme dan liberalisme adalah tantangan bagi keberlangsungan ideologi bangsa dan nagara. PANCASILA sebagai sebuah konsepsi inti nilai kebangsaan harus dihadirkan dengan pola dan strategi yang kreatif dan inovatif sesuai tuntuntan perkembangan zaman, terutama dalam merespon perkembangan media informasi.

 Salah satu faktor utama dalam menjamin keberlangsungan ideologi adalah kesejahteraan ekonomi. Kehadiran media digital telah memicu liberalisasi ekonomi samapai pada level micro-kecil. Potensi pengembangan ekonomi kerakyatan dengan kekayaan alam dan kearifan lokal masyarakat Indonesia merupakan modal utama dalam merespon arus paradigma baru ekonomi digital.

 Pengembangan ekonomi kerakyatan menjadi kebutuhan dengan mengaktifkan potensi kultur komunal masyarakat Indonesia. Mengaktifkan komunitas dalam aktifitas ekonomi kerakyatan adalah salah satu strategi mewujudkan kemandirian bangsa dalam bingkai kearifan lokal dan nilai-nilai kebangsaan.

 Menjaga nilai kebangsaan, merawat potensi ekonomi kerakyatan berbasis kekayaan alam, kearifan lokal, dan potensi sumber daya manusia Indonesia dibutuhkan triger pemersatu bangsa. Triger yang berfungsi sebagai figur teladan dalam perubahan, bukan sekedar penikmat perubahan, tetapi menjadi penggerak yang mencipta
perubahan.

B. REKOMENDASI

Dinamikan kebangsaan, analisis perubahan, dan kesiapan menghadapi tantangan masa depan, melalui pengkajian dalam forum Sarasehan Kebangsaan dan Rapat Kerja Nasional Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) menghasilkan keputusan dan rekomendasi sebagai berikut:

1. Secara sukarela dan penuh semangat pengabdian terhadap bangsa dan negara, seluruh anggota Persatuan Guru Nahdlatul Ulama adalah agent pemersatu bangsa, dengan merumuskan kalimat pemersatu (kalimatun sawa’) gerakan; “GURU ASWAJA PEMERSATU BANGSA”.
2. Secara berjenjang seluruh anggota Persatuan Guru Nahdlatul Ulama harus mengikuti dan aktif dalam tindak lanjut AKADEMI GURU ASWAJA PEMERSATU BANGSA. Merupakan pendidikan dan pelatihan yang dirancang khusus untuk memberikan bekal dalam misi perubahan pemersatu bangsa, dengan muatan menanaman nilai teologis, ideologis, pancasilais, dan kemandirian.
3. Dalam usaha peningkatan kesejahteraan dalam ekonomi, anggota Persatuan Guru Nahdlatul Ulama terlibat aktif dalam gerakan “TEACHER PRENUER”. Gerakan yang dibangun atas kesadaran pemberdayaan komunitas berbasis ekonomi kerakyatan dan kearifn lokal dengan muatan media digital.
4. Keberadaan Guru dalam ruang formal, informal, dan non formal adalah soko guru kehidupan berbangsa dan bernegara, maka pemerintah wajib memberikan perlindungan hukum, jaminan kesejahteraan, jaminan keselamatan kerja, jaminan kesehatan, dan jaminan keberlangsungan masa depan keluarga Guru. Keberadaan undang-undanag guru dan dosen, dan peraturan tentang keguruan lainnya harus terkawal dengan baik dan benar dalam implementasinya. Untuk itu, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama mengusukan kepada pemerintah untuk medirikan “KOMISI PERLINDUNGAN GURU INDONESIA”.

C. STAREGI IMPLEMENTASI

Perencanaan yang baik harus ditindaklanjuti dalam strategi implementasi yang sistematis, terencana dan terukur. Untuk mendukung terlaksananya rekomendasi tersebut, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama secara umum merancang strategi implementasi sebagi berikut:

1. Penguatan konsolidasi oraganisasi, baik pada ranah jenjang struktur, maupun penataan data base keanggotaan berbasis digital.
2. Optimalisasi kerjasama dengan steakholder terkait, baik pemerintah maupun swasta, serta terus meningkatkan jejaring pada semua pihak, baik ranah akademin maupun non akademik.
3. Gerakan Guru Aswaja Pemersatu Bangsa akan dimulai dengan Workshop Penyusunan Modul, Training of Trainer, Poiloting Project, dan Pelatihan.
4. Membangun Aplikasi Portal Start Up Wirasuaha Guru, selanjutnya akan dideseminasikan kepada PW dan PC se-Indonesia.

Lampung, 31 Maret 2019

PIMPINAN PUSAT

PERSATUAN GURU NAHDLATULULAMA

Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim,                                                                    MA Dr. H. Gatot Sujono, MA

                 Ketua Umum                                                                                                        Sekretaris Umum

Print Berita