Makanan jajan disekolah saat ini sangat menarik perhatian anak-anak. Namun sayangnya salah satu yang sering ditambahkan pada bahan makanan yaitu pemanis buatan. Pemanis buatan merupakan bahan tambahan pada makanan untuk memberi rasa manis pada makanan tersebut. Pemanis buatan dibuat dengan teknologi modern secara sintesis. Fungsinya hanya sebagai pemanis, pemanis buatan hamper atau tidak sama sekali mengandung nilai gizi. Pemanis buatan sering dipakai produsen, karena harganya yang relative murah. Pemanis ini mempunyai rasa manis melebihi rasa manis gula pasir, yang dinakana sebagai tolak ukur kemanisan pada makanan.
Pemanis makanan ini mempunyai sifat mudah larut dalam air, stabil pada suhu tertentu, murah dan rendah kalori. Karena sifatnya menguntungkan tersebut, maka pemanis buatan banyak digunakan oleh para produsen makanan atau minuman baik penjual biasa maupun di industri makanan. Beberapa pemanis buatan yang beredar di pasaran di antaranya adalah sebagai berikut.
Sakarin merupakan pemanis yang tertua dan mempunyai kadar kemanisan tertinggi. Kemanisan sakarin kurang lebih 300 kali lebih manis dari gula pasir. Jika dikonsumsi, maka batas konsumsinya adalah 0,5 mg/kg berat tubuh kita per hari.
Aspartam merupakan pemanis buatan yang banyak digunakan dalam produk-produk minuman ringan. Kadar kemanisan aspartam 200 kali lebih manis dari gula pasir dan memiliki kadar kalori sedang sehingga lebih cocok digunakan sebagai pemanis yang berkadar air rendah.
Siklamat merupakan pemanis buatan yang memiliki kemanisan dibawah sakarin dan aspartam. Kadar kemanisan siklamat adalah 30 kali lebih manis dari gula pasir. Siklamat diperkirakan bersifat karsinogen sebagaimana halnya dengan sakarin sehingga berpotensi menyebabkan kanker.
Assesulfam merupakan selain aspartam, ternyata ada pemanis buatan lain yang kadar kemanisannya sama, yaitu assesulfam. Menurut penelitian, assesulfam adalah pemanis yang tidak berbahaya.
Sarbitol merupakan pemanis yang biasa digunakan untuk pemanis kismis, roti, selai, dan lain-lain.
Mengkonsumsi pemanis buatan secara berlebihan atau secara rutin tidak baik untuk kesehatan. Efeknya antara lain, akan meningkatkan potensi obesitas, karies gigi, penyakit diabetes, sampai gangguan lain seperti sakit kepala, gangguan belajar, emosi dan mental. Adapun cara menghindari konsumsi pemanis buatan secara fisik yaitu ada ciri yang mudah dikenali untuk membedakan minuman yang mengandung pemanis buatan dan pemanis alami, yaitu konsistensi minumannya lebih cair, memilki rasa manis yang pekat, ada rasa pahit yang tertinggal di dalam mulut, dan membuat tenggorokan menjadi kering.
Penulis : Lina Arfianti Putri