Malang, www.lampungmediaonline.com – Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Islam Malang (UNISMA) dengan bangga menjadi tuan rumah bagi International Guest Lecturer and Sharing Seassion yang membahas topik yang penting dan relevan: “The Fourth Industrial Revolution and “Digital Space” Governance” pada Kamis, 29 Agustus 2024 di Ruang KH. Wahab Hasbullah. Acara yang penuh semangat ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan fakultas, dosen dan mahasiswa yang bersemangat, dengan pemateri utama Professor Mi Jianing berasal dari School of Management, Harbin Institute of Technology, China. Acara bertajuk Guest lecture ini tidak hanya visiting lecture saja tetapi FIA UNISMA menjalin kolaborasi antara School of Management, Harbin Institute of Technology, China dengan penandatangan Implementation Arrangement (IA).
Dalam sesi pemaparannya, pemateri Professor Mi Jianing menyoroti Penyediaan layanan pemerintah sedang beralih dari “ruang fisik” ke “ruang digital”. Keberadaan manusia telah berevolusi melalui perkembangan dari “ruang fisik” ke “ruang sosial” dan kemudian ke “ruang digital”, sebuah konsep yang sering disebut sebagai “tripartite spatial framework”.
Acara ini tidak hanya menghadirkan pemaparan akademis, tetapi juga menawarkan sesi dialog yang sangat menarik dan interaktif. Terutama saat membahas tentang pemerintahan digital di China dan dialog untuk mendapatkan beasiswa di China. Kegiatan ini dibuka dengan hangat oleh Rektor UNISMA yang diwakili oleh Wakil Rektor 3 Dr. H. Muhammad Yunus, M.Pd. Beliau menyambut hangat kedatangan Professor Mi Jianing di UNISMA. Berharap kedepan untuk dapat terus berkolaborasi dengan UNISMA.
Dekan FIA UNISMA Dr. Afifuddin, S.Ag, M.Si memberikan sambutan yang sangat meriah. Beliau menekankan pentingnya bagi acara ini bagi mahasiswa FIA UNISMA. Semoga acara ini bisa melesatkan UNISMA Terbang tinggi menuju world class university. Kegiatan ini menjadi momen penting bagi mahasiswa dan akademisi untuk merenungkan betapa pentingnya teknologi dalam konteks organisasi dan bisnis saat ini. Diharapkan, pemahaman yang mendalam tentang hal ini akan membawa manfaat bagi masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di kawasan di seluruh dunia.(*)