Pringsewu.www.lampungmediaonline.com
– Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pringsewu meyudisium 70 lulusan, Sabtu (11/7/2020) di kampus setempat. Prosesi dilaksanakan dengan penerapan ketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Suasana hikmat mewarnai pengukuhan lulusan. Acara ini dihadiri Pendiri Yayasan Pendidikan Startech Pringsewu Dr. H. Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., CA., CMA yang juga Wakil Bupati Pringsewu, para dosen dan staf.
Mereka yang yudisium berasal dari tiga Program Studi, yaitu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 18 mahasiswa, Manajemen Pendidikan Islam 29 mahasiswa, dan Pendidikan Bahasa Arab 23 mahasiswa.
Pendiri Yayasan Pendidikan Startech Dr. H. Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., CA., CMA dalam sambutannya mengatakan, yudisium merupakan penanda kelulusan dari suatu jenjang pendidikan tinggi.
“Lulusan STIT Pringsewu yang diyudisium hari ini saya harap tetap terus belajar dalam masyarakat. Penuhi sebisa mungkin harapan masyarakat. Bila belum bisa, setidaknya belajar kembali baik kepada dosen, sesama teman, maupun kepada orang yang memiliki kemampuan,” tuturnya.
Lebih lanjut Dr. Fauzi mengharapkan, selesainya pendidikan jenjang sarjana ini, bisa menjadi motivasi bagi siapa saja untuk terus meningkatkan derajat pendidikannya, terutama bagi orang-orang terdekat.
“Saya juga mengharapkan agar lulusan STIT Pringsewu ini menunjukkan nilai lebih. Tunjukkan ciri bahwa kita lulusan perguruan tinggi Islam. Jawab tantangan dan kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua STIT Pringsewu Dwi Rohmadi Mustofa, M.Pd., mengatakan, yudisium dilaksanakan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, yaitu pakai masker, jaga jarak, dan cuci-tangan pakai sabun. Sebelum memasuki ruang yudisium, semua peserta wajib melalui pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan handsanitizer, serta memakai masker. Tempat duduk peserta juga dibuat berjarak.
“Alhamdulillah, hai ini, kami mengukuhkan lulusan 70 orang mahasiswa. Kami pesankan kepada semua lulusan STIT Pringsewu agar dalam berkiprah di masyarakat, tetap meningkatkan kemampuan diri, menjaga nama baik pribadi, almamater, dan daerah. Terus mengasah kemampuan dan mengembangkan potensi diri, dan bisa menjadi kebanggaan keluarga dan teladan yang baik bagi masyarakat,” ujarnya.
Usai pengukuhan, ditampilkan pembacaan puisi oleh perwakilan lulusan yaitu Yoby Afrizal dan Luthfie Salwa, sebagai ungkapan kesan dan pesan. Keduanya membawa suasana semakin khidmat dan meresapi makna pendidikan yang telah dilalui, persahabatan, dan pembimbingan oleh para dosen. (mega)