Bandar Lampung, www.lampungmediaonlime.com – Bukan diam-diam, Wakil Bupati (Wabup) Pringsewu Dr H Fauzi SE MKom Akt, CA CMA dan Wabup Lampung Timur (Lamtim) H Zaiful Bokhari ST MM, ternyata masuk daftar tokoh pendukung perjuangan kolektif pengusulan kajian kesiapan Lampung yang termasuk zonasi geospasial Sumatera bagian timur seperti isyarat diksi sebutan Presiden Joko Widodo, sebagai alternatif calon lokasi ibu kota pusat pemerintahan negara RI pengganti DKI Jakarta.
Hal ini dibuktikan dengan komitmen keduanya yang telah menandatangani lembar Petisi Dukungan Pengusulan DKI Lampung, di sela mereka hadir sekaligus kompak duduk semeja pada kegiatan Pisah Sambut Wakapolda Lampung dari Kombespol Teddy Minahasa SH SIK kepada Kombespol Rudi Setiawan SIK SH MH (dua nama terakhir kini Brigjenpol) di Ballroom Hotel Novotel, Bandarlampung, Jum’at malam, 17 Mei 2019 lalu.
Dalam dua foto bidikan Koordinator Jaringan dan Mobilisasi Panja FGD DKI Lampung Ahmad Muslimin saat itu, tampak turut membersamai keduanya, tim lobi #dkilampung, pengusaha dan juga narasumber FGD DKI Lampung I Emersia, H Ary Meizari Alfian SE MBA.
Tak banyak yang bisa diungkap dari mereka, pun jika merujuk keterangan foto bidikan Ahmad. Baik Ahmad juga Ary, mengkonfirmasi kebenaran kabar itu. Rekam digital afirmasi dukungan keduanya –Fauzi dan Zaiful, menjadi energi baru proses pengusulan.
Fauzi, kader NU tulen mantan birokrat karir pemda setempat. Sebelum mendampingi Bupati Pringsewu KH Ahmad Sujadi Sadad MA, doktor akuntansi jebolan UGM Yogyakarta ini terakhir adalah kadispenda kabupaten berwilayah terkecil namun terpadat penduduknya se-Lampung tersebut.
Sedang Zaiful, yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Lamtim adalah calon bupati pengganti Bupati Hj Chusnunia Chalim MKn PhD yang telah terpilih dan sesuai keterangan pers terkini Mendagri Tjahjo Kumolo, akan dilantik menjadi Wakil Gubernur Lampung mendampingi gubernur terpilih Ir H Arinal Djunaidi, 12 Juni mendatang.
Diketahui, bentang spasial Lamtim masuk radar tim #dkilampung sebagai salah satu ‘bakal’ calon alternatif lokasi ibu kota pusat pemerintahan negara. Keterpilihan zonasinya yang bukan rawan bencana gempa dan tsunami, memiliki ketersediaan lahan negara dengan keluasan sesuai prasyarat lokasi dan keunggulan kompetitif geostrategis lainnya. [red/Muzzamil]