Oleh : Abner Wanggai
Otonomi khusus akan diperpanjang selama 20 tahun ke depan. Seluruh warga Papua mendukung otsus jlid 2 karena mereka sudah menikmati hasilnya. Anak-anak bisa sekolah dengan beasiswa dan mereka mendapat jaminan masa depan yang cerah. Sehingga tak hanya SDA yang dibangun oleh dana otsus, tapi juga SDM-nya.
Saat Presiden Jokowi mengangkat staf khusus dari kalangan milenial, maka publik terhenyak karena ada seorang putra Papua di antara deretan orang-orang hebat tersebut. Dialah Billy Mabrasar, pemuda berusia 30 tahun yang mengharumkan Bumi Cendrawasih. Di usianya yang sangat muda, ia memiliki sebuah yayasan, dan kini dipercaya untuk bekerja di Istana Negara.
Billy adalah satu di antara banyak alumni beasiswa otsus. Sejak otsus digelar tahun 2001 lalu, memang ada dana khusus untuk bidang pendidikan. Peruntukannya tak hanya untuk membangun sekolah, tapi juga diberikan dalam bentuk beasiswa kepada para putra Papua. Sehingga mereka bisa makin cerdas dan tak lagi identik dengan anak yang buta huruf.
Beasiswa otsus yang diberikan tidak hanya untuk murid SD, tapi juga ke level SMP, SMA, SMK, sampai unversitas. Untuk level universitas, rata-rata pemuda Papua kuliah di Jawa untuk belajar di Kampus dengan akreditasi A. Setelah lulus, mereka pulang ke Bumi Cendrawasih dan mengabdikan diri di kampung halamannya, sebagai bentuk balas budi.
Ada pula Akademi di Papua yang menerima mahasiswa dengan beasiswa otsus, yakni akademi penerbangan. Di Bumi Cenderawasih sudah semakin maju, sehingga ada Kampus khusus untuk mendidik penerbang, jadi tak usah jauh-jauh belajar di Jawa. Menariknya, jika kuliah di Akademi tersebut, akan dengan mudah diterima bekerja di Bandara Internasional Sentani.
Status otsus yang diberikan kepada Papua memang membuat kehdupan rakyat menjadi lebih baik. Selain mendapat beasiswa untuk sekolah dan kuliah, para pemuda juga diberi kesempatan untuk mendaftar jadi anggota TNI. Ada jalur otsus yang khusus diberi kepada para putra Papua agar mereka jadi semangat untuk mengikuti seleksi dan menuntut ilmu di akademi militer.
Jalur otsus untuk mendaftar jadi tentara memang disediakan. Pertama, karena jumlah aparat yang ada di Papua masih belum mencukupi, karena luasnya wilayah. Kedua, para pemuda Bumi Cendrawasih punya fisik yang kuat, sehingga cocok jadi anggota TNI. Mereka akan bangga dan berusaha keras menjaga wilayah Papua dan Papua Barat dari separatis.
Selain jadi tentara, para pemuda Papua juga bisa diarahkan untuk jadi wirausahawan. Dana otsus untuk bidang pendidikan bisa dirupakan edukasi non formal. Banyak remaja bisa dilatih untuk berbisnis dan mengurus usahanya sendiri. Apalagi di Papua masih banyak bahan mentah yang bisa diolah dan dibisniskan, misalnya sagu dan umbi-umbian.
Jika mereka jad wirausahawan maka akan meringankan beban pemerintah, karena mengurangi jumlah pengangguran. Apalagi jika bisnisnya bertambah besar dan butuh karyawan baru. Di Papua akan makin makmur karena semua orang punya pekerjaan dan banyak yang semangat untuk jadi wirausahawan.
Jadi, perpanjangan otsus sangat dinanti oleh masyarakat di Bumi Cendrawasih. Karena program ini terbukti membangun Papua dengan cepat, sehingga jadi tujuan wisata yang ramai. Selain itu, dana otsus berupa beasiswa juga membuat masa depan pemuda Papua jadi cerah, karena mereka bisa mendapat pendidikan dan pekerjaan yang layak.
Jangan ada lagi oknum yang menolak perpanjangan otsus, karena dananya sudah dinikmati oleh banyak kalangan. Program otsus tidak hanya untuk membangun infrastruktur dan sumber daya alam, tapi juga sumber daya manusia. Warga Papua jadi cerdas dan bisa membangun daerah mereka sendiri.
Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta