DPRD Lampung akan Rekomendasikan Perlintasan Kereta Api Liar Ditutup

Bandar Lampung, www.lampungmediaonline.com – Ketua DPRD Lampung, Dedi Aprizal berharap tabrakan antara mobil terios dengan kereta api penumpang jurusan Tanjungkarang – Kertapati di perlintasan tanpa pintu di Natar pada Sabtu (27/5/2017) lalu tidak terulang lagi. “Saya berharap kejadian tersebut (tabrakan kereta api dengan terios) tidak terulang lagi dan itu yang terakhir kalinya,” katanya di ruang kerjanya di Gedung DPRD Lampung, Selasa (30/5/2017). Dedi Aprizal mengatakan berdasarkan informasi yang ia dapat kejadian tabrakan kereta api di perlintasan tanpa pintu kerap terjadi.

“Berdasarkan informasi yang saya dapat banyak sekali kejadian kejadian tabrakan di perlintasan kereta api yang tidak resmi,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan berupanya mencarikan solusi dengan menambah jumlah palang pintu yang berpotensi terjadinya kecelakaan.

“Kita mencoba mencarikan solusi. Pertama adalah menambah jumlah palang pintu dengan dijaga petugas di daerah daerah yang beresiko terjadinya kecelakaan,” ucapnya.

Disisi lain, lanjutnya, DPRD Lampung akan meminta data kepada PT KAI daerah mana saja perlintasan kereta api yang tidak mempunyai palang pintu.

“Nanti juga kita (DPRD) akan meminta data daerah mana saja perlintasan yang tidak berpintu dan jarak satu dengan yang lainnya. Nanti ini yang akan kami rekomendasikan untuk ditutup,” tuturnya. Sebelumnya, sebuah mobil terios ditabrak kereta api penumpang jurusan Tanjungkarang – Kertapati pada Sabtu (27/5/2017). Akibat tabrakan itu, dua orang meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka dalam kejadian tersebut.

Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 09.06 WIB. Saat itu, mobil Terios dengan nomor polisi BE 1310 CK menabrak Kereta Api S8 Rajabasa rute Tanjungkarang-Kertapati (Palembang) di perlintasan tidak resmi KM 36+7/8 antara stasiun Branti-Tegineneng, tepatnya di Dusun Padmosari 1, Desa Haduyang, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. (Ilc/Iwo/Zul)

Print Berita