Lampung Selatan, www.lampungmediaonline.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Lampung Selatan membantah pernyataan sejumlah sekolah, yang menyebutkan ada penarikan fee setoran untuk DAK sebayak 15 Persen.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan Drs Burhanudin MM dengan tegas membantah saat dikonfirmasi terkait dugaan adanya fee 15 persen dari proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019 yang menggalir ke dinas pendidikan seperti yang diungkapan sejumlah kepala sekolah.
“Tidak ada fee 15 persen, Bahasa apa yang diungkapan oleh kepala sekolah itu tidak benar kalo bisa diluruskan dan diklarifikasi. Saya tidak pernah menerima setoran fee proyek DAK” tegas Burhanudin belum lama ini.
Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) Kecamatan Katibung Elizar dirinya menegaskan tidak pernah berhubungan dengan 12 sekolah yang menerima DAK dikecamatan Katibung.
“Saya tidak pernah menerima setoran DAK, dan memang tidak ada, sejauh ini saya juga gak tau proses 12 sekolah penerima DAK, saya hanya tau pas tanda tangan MOU dikecamatan merbau mataram, setalah mendekati pencairan saya tidak pernah dilibatkan atau diajak bicara oleh kepala sekolah penerima DAK, bahkan saya sempat tersingung sejumlah kepala sekolah karna waktu itu ada sumbangan 50rb untuk konsumsi malah saya dituduh mengambil keuntungan dari uang 50rb tersebut, sejak itu saya tidak pernah komunikasi dengan 12 kepala sekolah penerima DAK” ungkap elizar
Diberitakan sebelumnya Untuk Menghujutkan Pemerintahan yang bebas Korupsi kemungkinan akan sulit dilakukan oleh Kabupaten Lampung Selatan.?
Betapa tidak belum lama ini Bupati Non Aktif Zainudin Hasan yang ditangkap tangan (OTT) oleh Lembaga Antirasuah KPK dengan kasus korupsi fee Proyek Dinas PUPR kini giliran Dinas Pendidikan yang disinyalir Lakukan korupsi fee proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019.
Kasus dugaan korupsi pungutan 15 persen dari Realisasi anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019 Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) untuk Rehab dan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Sekolah yang dipungut oleh oknum Dinas Pendidikan terus terungkap dari pengakuan sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) Penerima DAK.
Modus yang dimainkan oleh oknum Disdik Lampung Selatan dengan meminta para kepala sekolah yang mendapatkan dana DAK untuk mengumpulkan dana setoran melalui K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) yang ditunjuk sebagai koordinator kecamatan.
Para kepala sekolah diarahkan saat pencairan tahap pertama untuk menyetorkan 15 persen dari pencaiaran dan 30 persen tahap kedua, dengan hitungan 15 Persen tahap kedua dan 15 persen tahap ketiga disetorkan sekaligus .
“seharusnya dibagi 3, 15 15 15, Setiap terima 15 Persen, yang sekarang ini 30 karna di termin kedua ini semua, jadi ntar termin ketiga gak dipinta lagi” Kata Ibu kepala sekolah yang namanya dirahasiakan
“untuk yang kedinas termin ini harus lunas 30 Persen dari tw 2 dan 3” Ujar Kepala sekolah kedua
“Potongan pertama 11jt sekian potongan kedua 35jt sekian” jelas dari sekolah ke tiga
Saat ditanya salah satu K3S yang namanya masih dirahasiakan mengatakan dirinya hanya mengumpulkan saja setelah itu diserahkan langsung ke Dinas Pendidikan.
“sudah kita pungut dan sudah saya setorkan langsung ke dinas” ucapnya
Plt Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan Drs Burhanudin MM saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp terkait dugaan fee proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019 sebesar 15 Persen dan sejumlah sekolah yang diduga pekerjaanya asal-asalan, walau sempat dibaca namum sayangnya dirinya enggan membalas.
Untuk diketahui Dinas Pendidikan Lampung Selatan tahun 2019 ini mendapatkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) mencapai 36 Milyar. (zul)