LAMBAR,www.lampungmediaonline.com- Progres pengerjaan proyek pembangunan gedung perpustakaan di Kabupen Lampung Barat, kini sedang tahapan pengecoran lantai atas. Namun, kuat dugaan jika material yang digunakan untuk cor lantai beton itu tak sesuai spesifikasi.
Berdasar investigasi di lokasi pembangunan gedung perpustakaan yang berlokasi di kompleks Pemkab Lampung Barat senilai Rp9 miliar lebih itu, Rabu, 21 Agustus 2024 terungkap beberapa fakta mengenai dugaan pelaksanaan proyek tersebut berpotensi terjadinya korupsi.
Dilokasi, Terlihat ada batu ukuran besar hampir berbentuk bulat diduga sisa material untuk pondasi dan dua tumpukan material (Split). Namun, jika diamati, kedua tumpukan batu split itu sangat tampak perbedaan antara keduanya. Satu tumpukan tampak bersih dengan warna terang, sedangkan tumpukan lainya terlihat usang dan kotor karena tercampur dengan tanah. Kuat dugaan batu split asal bukit kemuning itu hanya dijadikan sampel ketika ada pemeriksaan namun faktanya yang sudah terpasang malah sebaliknya.
Tak hanya itu, dilokasi juga ditemukan tumpukan batu pecah tak beraturan yang dicampur dengan split kotor karena bercampur tanah dan pasir. Dengan demikian, patut diduga jika pihak rekanan sengaja mengakali agar menghemat pengeluaran pengadaan material. Parahnya lagi, meski sudah terpasang, pihak konsultan teknis lapangan seolah tak tidak mengetahui hal tersebut.
Tim Lampung media online juga sempat menyambangi tempat atau gudang pengumpulan material yang berlokasi tepatnya di lingkungan Simpang Serdang, Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit. Dilokasi ini juga, terlihat banyak sisa baru split yang ukurannya tak beraturan dan bercampur tanah atau lumpur.
Terkait hal itu, awak media berupaya mengonfirmasi konsultan pengawas proyek gedung perpustakaan senilai Rp9 miliar lebih itu, Imelda, berdasarkan keilmuannya terkait penggunaan material split yang ukuranya tak beraturan dan tampak berlumpur yang telah terpasang untuk cor beton lantai tersebut.
Imelda tak menampik tumpukan material berupa split yang berukuran tak beraturan dan ada lumpur serta telah ditakar itu. “Ia bang,” ujarnya.
Sayang, Ilmeda enggan berkomentar lebih jauh berdasarkan keilmuannya sebagai konsultan pengawas. Dia hanya mengucapkan terimakasih atas informasi dari awak media.
Untuk menjawab berdasarkan keilmuannya, Imelda akan berkoordinasi ke pihak dinas dan kontraktor terlebih dahulu.
“Terimakasih koordinasinya. Saya ijin koordinasi terlebih dahulu ke pihak kontraktor dan dinas,” ujar dia, Rabu, 21 Agustus 2024. (*)
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat