MESUJI –
www.lampungmediaonline.com, Program bantuan pemerintah pusat yang langsung digelontorkan dari APBN melalui kementrian Sosial, dan langsung disalurkan kepada Dinas sosial disetiap provinsi dan kabupaten kota termasuk kabupaten mesuji provinsi lampung, dikabupaten mesuji sendiri masyarakat yang menerima ada 9561 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan setiap bulanya milyaran rupiah lebih untuk kab mesuji dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
.
Setiap Keluarga Penerima Manfaat mendapatkan beras 8 kg dan tujuh butir telur dibulan Juli 2019, agustus sampai Desember per-kpm menerima 10 kg beras dan telur 7 butir, dengan nominal uang Rp 110.000, Namun dalam pelaksanaanya BPNT diindikasikan dimanfaatkan oleh oknum yang ingin memperkaya diri sendiri pasalnya, petunjuk teknis diharuskan bantuan BPNT disalurkan langsung oleh warung sembako yang ada di wilayah keluarga penerima manfaat disetiap desa, yang terbagi di tujuh kecamatan se-kabupaten mesuji, pihak pengusaha warung hanya sekedar membagikan karena mereka hanya dititipkan oleh pihak rekanan dengan fee Rp 1500/ KPM.
.
Menurut Nara sumber yang tidak mau disebutkan namanya, “warung itu hanya membagikan saja mas, karena beras dan telur sudah ada pihak ketiga atas nama Adit yang menyalurkan kesetiap warung jadi bukan pihak warung yang menyetok beras dan telur. “Katanya
.
Masih menurut Nara sumber, “petunjuk teknis itu, setelah uang masuk ke rekening ke setiap keluarga penerima manfaat, koordinator teknis (kortek) kabupaten memberitahukan kepada koordinator kecamatan untuk segera mengkoordinir KPM agar segera mencairkan uang tersebut dan pihak pengusaha warung sembako yang sudah MOU dengan dinas, agar segera membagikan bantuan pangan non tunai yang sudah berupa beras dan telur bukan uang.”Terangnya
.
Plt kepala dinas sosial Suhaimi saat disambangi kekantornya, Selasa (11/2/2020) menjelaskan kepada media ini, “benar bantuan pangan non tunai itu dari pusat, dan sudah terealisasi ke masyarakat dengan jumlah beras 10 kg dan telur 8 butir, tapi saya sebatas mengawasi lalu secara detailnya saya kurang paham, coba tanya kekepala bidang (Kabid) penanganan pakir miskin dan kelembagaan saya Heri johan, karena dia yang menangani. “Katanya
.
Saat media ini mendatangi ruangannya Heri Johan untuk menanyakan masalah BPNT, tidak berada ditempat, salah satu stafnya menerangkan “pak Johan lagi keluar entah kemana”, dan dihubungi melalui telepon seluler tidak aktif dan di SMS pun tidak dibalas.
.
Koordinator kabupaten Jumroni saat ditemui menjelaskan, “pada tahun 2019 kabupaten mesuji memang mendapatkan BPNT dengan penerima ada 9561 kpm, tapi itu tidak terealisasi semua, pada tahun 2019 itu hanya terealisasi tujuh ribu lebih. “Terangnya