Tulang Bawang, www.lampungmediaonline.com – Polsek Penawartama melakukan identifikasi dan olah TKP (tempat kejadian perkara) peristiwa penemuan mayat laki-laki tergantung di tiang jemuran.
Kapolsek Penawartama AKP M. Taufiq mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH mengatakan, peristiwa tersebut terjadi hari Jumat (28/06/2019), sekira pukul 04.00 WIB, di bagian belakang Klinik Nasuha, Kampung Sidoharjo.
“Adapun identitas dari mayat tersebut adalah Nasri (60), berprofesi wiraswasta, warga Jalan Dahlia, Kampung Sidoharjo, Kecamatan Penawartama, Kabupaten Tulang Bawang,” ujar AKP Taufiq, Sabtu (29/06/2019).
Peristiwa tersebut, pertama kali diketahui oleh saksi Siti Romatun (40), berprofesi karyawan Klinik Nasuha, Warga Jalan Kenanga, Kampung Sidoharjo, sekira pukul 05.00 WIB dengan posisi mayat sudah tergantung di tiang jemuran.
Menurut keterangan dari saksi, awal mula perisitiwa ini terjadi hari Kamis (27/06/2019), sekira pukul 23.00 WIB, sempat terjadi keributan antara korban dengan istrinya yang sedang di rawat di Klinik Nasuha.
Setelah keributan tersebut, hari Jumat (28/06/2019), sekira pukul 03.00 WIB, saksi sempat melihat korban keluar masuk ruangan kamar dengan bertelanjang dada dan mondar mandir seperti orang kebingungan, karena saksi sibuk dengan pekerjaannya, saksi tidak memperhatikan lagi apa yang terjadi setelah itu sampai akhirnya saksi telah menemukan korban dalam keadaan tergantung.
“Informasi yang didapat petugas kami di lapangan mengatakan bahwa motif korban melakukan aksi nekat tersebut karena frustasi yang disebabkan oleh perselisihan keluarga antara istri dan mantan istrinya perihal pembagian warisan,” terang AKP Taufiq.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas medis terhadap korban, ini murni merupakan aksi bunuh diri karena tidak ditemukan adanya luka lain pada tubuh korban selain bekas jeratan tali yang terdapat pada leher korban.
Adapun BB (barang bukti) yang dilakukan penyitaan dari TKP berupa celana panjang warna coklat, sarung bantal warna coklat dan tali tambang warna biru yang sudah terputus.(Hum/Edi K)