Lampung Utara.www.lampungmediaonline.com – Kisruh pencairan dana proyek yang hingga kini belum ada kejelasan akhirnya mulai menemui titik terang. Pemkab Lampung Utara (Lampura) memastikan dana proyek tersebut akan mulai dicairkan mulai Senin (18/9) mendatang. Pernyataan itu dilontarkan Asisten III, Efrizal Arsyad usai menerima perwakilan rekanan di ruang Siger pemkab setempat (14/9).
Efrizal Arsyad, yang saat itu ditemani Kepala Dinas PUPR, Syahbudin dan Kepala Bagian Hukum, Hendri menyatakan bahwa uang proyek akan segera dibayarkan kepada rekanan terutama mereka yang telah selesai dalam pengerjaannya (PHO). Akan tetapi karena keterbatasan dana maka sistem pembayarannya dilakukan secara bertahap. ” Ya mudah-mudahan Senin sudah kita cairkan secara bertahap disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR, Syahbudin mengatakan perlu adanya pemisahan sumber dana dalam proyek. Sumber dana proyek tersebut, kata dia, bersumber dari APBD (DAU), DAK dan pinjaman dari Bank Jawa Barat (bjb). ” Kita akan umumkan hari ini juga sumber-sumber dana pembiayaan proyek. Khusus dana pinjaman bjb tidak ada uang muka sifatnya on progres. Untuk DAK dan DAU itu ada uang muka. Hanya saja dana transfer dari pemerintah pusat nya bertahap. Yang pasti kita akan pilah mana-mana yang tergolong bjb, DAK dan DAU kita akan prioritaskan yang telah PHO atau yang belum kerja karena menunggu uang muka,” jelas Syahbudin.
Terkait adanya denda yang harus dibayar rekanan jika pengerjaan proyek melebihi batas waktu dalam kontrak. Kepala PUPR itu menjamin tidak akan ada sanksi denda buat rekanan. ” Itu kan tehnis melalui masing-masing bidang. Yang pasti tidak ada denda karena ini musibah dimana ketiadaan dana yang ready. Ini pengalaman untuk proyek tahun 2018 mendatang saya tidak akan menggelar paket proyek sebelum adanya garansi uang pembiayaan atas proyek tersebut ada dan ready,” papar Syahbudin.
Menanggapi itu, perwakilan rekanan, Edi Abijar tetap bersikukuh agar pemkab segera mencairkan dana proyek mengingat sebagian besar pekerjaan telah selesai dilakukan (PHO). ” Kami tidak mau tahu sumber dana apakah APBD (DAU), DAK maupun pinjaman ke bjb. Yang kami tahu kami bekerja sesuai aturan Kepres. Disitu dinyatakan bahwa setelah pekerjaan selesai maka kewajiban pemerintah untuk melakukan pembayaran. Kami butuh kepastian karena kemarin (12/9) Pak Sekda dan Kepala BPKAD berjanji pembayaran hari ini,” tegas Edi.
Sebelumnya diberitakan, puluhan rekanan pada Selasa (12/9) yang lalu menyerbu kantor pemerintah setempat untuk menanyakan kepastian pencarian dana proyek. Saat itu, mereka ditemui langsung oleh Sekdakab, Samsir dan Kepala BPKAD, Budi Utomo. Saat itu Sekda dan Kepala BPKAD menjanjikan kepada mereka bahwa paling lambat hari Kamis (14/9) dana proyek sudah bisa dibayarkan. Akan tetapi hingga saat ini dana tersebut belum juga ada kejelasan sehingga memicu para rekanan untuk menyerbu kantor pemkab kembali.
Pantauan di lapangan, sebelum diterimanya para rekanan oleh perwakilan pemkab setempat. Sempat terjadi cekcok mulut dan nyaris baku hantam antara perwakilan rekanan dengan mantan koordinator tim ahli. Beruntung dapat direlai oleh aparat Pol-PP dan para rekanan lainnya.
Sampai berita ini dibuat, para rekanan bisa menerima janji keputusan sementara. Tetapi jika hari Senin (18/9) belum ada kejelasan maka para rekanan berjanji akan kembali mendatangi pemkab untuk menagih hak mereka dengan massa yang lebih besar. (Khoiril)
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
