Pringsewu, www.lampungmediaonline.com – Sebanyak Delapan (8) Negara Asia dan Afrika melakukan kunjungan ke Kabupaten Pringsewu. Kunjungan tersebut dalam rangka mengetahui lebih dekat sekaligus mempelajari keberhasilan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Bumi Jejama Secancanan.
Para perwakilan kedelapan negara tersebut, yang meliputi Kamboja, Nepal, Bhutan, Kenya, Zambia, Rwanda, Ethiopia, dan lndonesia sendiri, serta perwakilan dari SNV Netherlands, sebuah organisasi non-pemerintah dari Negeri Belanda yang concern pada pembangunan sanitasi di negara-negara berkembang, diterima oleh Penjabat Bupati Pringsewu Yuda Setiawan dan jajaran pemerintah daerah di aula utama kantor pemkab setempat, Rabu (3/5).
Penjabat Bupati Pringsewu Yuda Setiawan dalam sambutannya mengatakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat telah dicanangkan menjadi program nasional pada Agustus 2008 oleh Menteri Kesehatan RI, dan pada September 2008 dikukuhkan sebagai strategi nasional melalui Permenkes RI No.3/2014. “Di Pringsewu sendiri program STBM didukung dengan Peraturan Bupati Pringsewu No.37/2016 tentang Percepatan pencapaian akses universal sanitasi Kabupaten Pringsewu.
“ Program ini bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” katanya.
Pada kunjungan bertajuk ‘Sustainable Sanitation Hygiene For All’, utusan negara-negara tersebut mengunjungi 3 desa di Kecamatan Pagelaran, yakni masing-masing Desa Lugusari, dimana telah terjadi perubahan perilaku masyarakat setelah dipicu, kemudian Desa Karangsari, meskipun telah dipicu namun belum terjadi perubahan perilaku masyarakat secara keseluruhan, serta Desa Candiretno, yang telah memiliki teknologi jamban untuk warga difabilitas, yaitu pembangunan jamban 2 unit. (Fakih).