Dana Bantuan Beda Rumah Diduga Bermasalah

Mesuji, www.lampungmediaonline.com – Kepala Desa Rejo Mulyo Kecamatan Way Serdang kabupaten mesuji lampung Diduga selewengkan dana bantuan Perumahan Layak Huni.
Pasal nya Beberapa masyarakat Desa Rejo Mulyo kecamatan Way Serdang kabupaten Mesuji, mengeluhkan pelaksanaan program bantuan perumahan layak huni yang dimotori oleh aparatur kampung .
“ Indikasi sementara bahwa ada permainan kepala desa dengan aparatur desa rejo mulyo, dimana program bantuan perumahan layak huni yang sayogyanya desember 2016 yang lalu telah selesai, namun faktanya pada hari ini masih ada yang belum terselesaikan. Buruknya pelayanan aparatur kampung yang dikomandoi oleh kepala desa setempat, membuat terkendalanya program baperlahu yang pendanaanya bersumber dari APBD kabupaten mesuji sebesar 26.000.000 per rumah, ini jelas ada dugaan kuat dana nya di selewengkan”, ujarnya Beberapa masarakat setempat yang enggan namanya dipublikasikan.,
sepertihalnya yang dialami oleh Mbah Mul ,salah satu warga desa rejo mulyo,dimana pada saat ini rumah beliau terkesan diacak acak oleh aparatur desa setempat, pasalnya setelah seluruh atap rumah diturunkan serta beberapa dinding rumah yang sudah dirobohkan namun hingga kini belum didirikan kembali. Bahkan mbah Mul Merasa di permainan oleh kepala desa pasalnya batako yang dipakai mempunyai kwalitas yang sangat buruk.
” lha niku batakone dicepeng mawon ajur mas,kulo gih mboten purun, jane pas ndamel le empun kolu sanjangi tukange, tapi tirose tukange kalih pak lurah niku dikengken setinggan sak semen ampun kurang saking setunggal atus, ” tutur si embah dengan bahasa jawa yang kurang lebih artinya demikian. (itu batako dipegang aja hancur mas, saya gak mau lah, waktu bikin dulu tukangnya sudah saya kasih tau kok batako itu buruk, namun kata si tukang satu sak semen harus jadi seratus batako atas dasar arahan kepala desa)
Disambungnya bahwa pada saat pengerjaan batako mbah Mul meminta dana untuk beli kopi dan gula, untuk beberapa pekerja yang sedang bongkar bongkar rumah beliau, tidak banyak sebenarnya cuma Rp 300.000,00 namun tidak dikasih oleh kepala desa setempat. Tidak hanya sebatas itu,harapan mbah Mul untuk dapat memperbaiki rumah beliau sesuai rencana terpaksa kandas, karena harus nurut apa perintah kepala desa dan semua telah di handle oleh kepala desa termasuk mengenai bentuk rumah , terang mbah Mul.
Namum sayangnya hingga berita ini ditulis kepala desa belum dapat dikompirmasi. (Herdinda)

Print Berita