Pernyataan dukungan tersebut disampaikan langsung oleh ketua Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah Lampung, Habib Yahya Assegaf saat pelepasan para jamaah Thariqah Al Mu’tabarah di Pondok Pesantren Da’arul Ma’arif Tigegeneng Kabupaten Pesawaran, Sabtu, 13/1/2018.
Dalam sambutannya Habib Yahya menyatakan jamaah Thariqah Al Mu’tabarah Lampung siap mendoakan dan mendukung pasangan Mustafa-Ahmad Jajuli dalam Pilkada Juni mendatang.
“Doa kami Insya Allah mengiringi perjalanan dan perjuangan Pak Mustafa dalam Pilgub Lampung 2018. Pada pelaksanaan Pemilu nanti, kami menginginkan calon pemimpin terbaik dan kami Jamaah Thariqah Al Mu’tabarah akan mendukungPak Mustafa,” ungkapnya.
Dikatakan Habib Yahya, sosok Mustafa mampu merangkul dan mengayomi semua elemen dari berbagai lapisan, mulai dari anak-anak hingga dewasa, rakyat kecil hingga pejabat, termasuk para ulama khususnya kaum nahdiyin (NU).
“Beliau sosok pemimpin yang tawadhu’, walaupun punya jabatan tidak menyombongkan diri. Semua diayomi, beliau dekat dengan rakyat kecil. Dan yang terpenting beliau selalu ikhlas, karenanya kami pun ikhlas memilih beliau. Ketika keihklasan dibalas dengan keihklasan, Insya Allah hasilnya luar biasa,” imbuh Habib.
Poin lebih dari sosok Mustafa lainnya, lanjut Habib Yahya, adalah kecintaan Mustafa terhadap sholawat. Ia meyakini indikasi kecintaan seorang hamba terhadap Allah adalah mencintai rasulnya, dan cinta rasul ditunjukan dengan mencintai sholawat.
Jatman sendiri, Habib menjelaskan adalah organisasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang mengamalkan thariqah. Merupakan salah satu pilar dari ajaran Islam Ala Ahlussunah Wal Jama’ah yang telah dirintis dan dikembangkan oleh para salafus shalihin.
“Jatman Lampung ada puluhan ribu. Baik perkara dunia maupun akhirat, kami istikharah. Para jamaah nanti kami arahkan untuk memilih pemimpin yang terbaik, yakni Mustafa-Aja, karena beliau adalah pecinta sholawat, tidak hanya hendak maju Pilgub, tapi sejak lama” ujarnya.
Mendapat dukungan dari Jamaah Thariqah Al Mu’tabarah, Cagub Mustafa mengaku terharu dan siap menjaga amanah tersebut dengan sebaik-baiknya. Dikatakan Mustafa, pemimpin yang baik lahir dari rakyat yang baik, karenanya para ulama dan santri harus berpartisipasi dalam menentukan pemimpin.
“Jika orang baik, santri dan ulama tidak mau berpolitik, maka orang tidak baik yang akan mengambil alihnya. Karena itu kita tidak boleh apatis, tidak boleh tidak peduli dengan siapa calon pemimpin kita. Atas kepercayaan yang diberikan kepada saya, saya ucapkan terima kasih dan akan saya jaga kepercayaan ini dengan amanah,” tegasnya.(*)