Way Kanan, www.lampungmediaonline.com – Maraknya konflik pertanahan atau sengketa tanah di Kabupaten Way Kanan, pengurus cabang mahasiswa islam indonesia (PMII) mengadakan sosialisasi kemasyarakatan dalam bentuk seminar dengan tema “pencegahan konflik pertanahan” yang di laksanakan di kampung Bakti Negara Kecamatan Baradatu kabupaten setempat. (26/7) Kemarin.
Hadir dalam acara Mayor.Inf.DB.Harahap mewakili Dandim 0427/WK, Ipda Anang Mustaqim setiawan.S.T.K.Kanit tipiter,mewakili Kapolres way kanan, Hazairin Kasi Sengketa dan Konflik Pertanahan mewakili Kepala BPN Way Kanan, Camat Baradatu dan Pj. Kepala Kampung Bakti Negara serta 150 peserta yang mengikuti seminar dari berbagai kampung se kecamatan Baradatu.
Dalam pemaparan Hzairin mengatakan “menyadari nilai dan arti penting tanah, para pendiri Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merumuskan tentang tanah dan sumber daya alam secara ringkas tetapi sangat filosofis substansial di dalam konstitusi,maka pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang berisi
“Bumi dan Air kekayaan alam yang terkandung di dalam nya di kuasai oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rekyat”sebagai sumber agraria.tanah merupakan sumber produksi yang sangat di butuhkan sehingga ada banyak kepentingan yang membutuhkannya. perkembangan penduduk dan kebutuhan yang menyertainya semakin tidak sebanding dengan luasnya tanah yang tidak pernah bertambah yang berani bahkan timbulnya sengketa dan konflik. perkara pertanahan merupakan persoalan yang kronis yang bersimpati klasik, sehingga berlangsung dalam kurun waktu tahunan dan bahkan puluh tahunan,dan selalu ada di mana-mana,selain itu sengketa merupakan bentuk permasalahan yang sifatnya bersimpati kompleks dan multidimensi,olehkarena itu usaha pencegahan, penanganan dan penyelesaiannya harus di perhitungkan di berbagai aspek baik hukum maupun non hukum seringkali penanganan dan penyelesaian terhadap sengketa dan konflik pertanahan dihadapkan pada dilema-dilema antara berbagai kepentingan yang sama-sama penting oleh sebab itu diharapkan mencari keseimbangan antara win win solusion antara konflik yang sudah terjadi jelas membutuhkan upaya yang tidak mudah ujar nya.
Dalam acara tersebut ketua umum PMII Way Kanan juli prasetyo menambahkan seminar pencegahan konflik agraria ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat Way Kanan dengan luas tanah mencapai 3.921.63 km2 tentulah sangat rawan konflik .maka dengan adanya kegiatan seminar ini diharapkan dapat membantu masayarakat dalam menyalurkan aspirasinya terkait masalah pertanahan sehingga kami dari PMII Kab.Way Kanan dapat memberikan dukungan dan masukan kepada Pemerentah Daerah terang nya.(hadi)