HANYUT OLEH RAYUAN Nona! ingatkah kau di saat kutelusuri jalanan setapak dan retak? dia membawaku ke arah tak tentu tebal kabut bukan...
LANGKAH KARYA Adalah kau puisi mematri setiap episod langkah yang semakin jauh. Adalah engkau puisi, kaum petani memadu imajenasi dari setiap lekuk...
RINDU YANG TAK MUNGKIN Entah mengapa dada ini tiba tiba bergetar, saat kulihat senyum di fotomu. Ada gelombang rindu yang menerpa hulu...
MENYIBAK RINDU DI UJUNG SENJA Dingin yang begitu ganjen merangkul dan memeluk dengan erat senja itu. Di luar sana, remang lampu mulai...
LIMBUNG LAYUNG Menatap senja yang teramat kau kagumi. Di Kawasan Puncak, berdua menghantarkan pandangan bersama layung layung yang menarik gemuruh di hulu...
SEJUMPUT SAJAK NOVEMBER Masih belum usai, sisa hujan semalam garis-garis gumpalam pekat seakan setia menghiasi langit Banjarnegara. Masih ada kenangan pilu...
SANG PENAKLUK Semua diam- pada kata-kata yang penuh wibawa terperosok namun indah diantara lubang asa. Semua tersenyum tulus- pada pinta untuk satu...
AKU PERGI DULU Apa kabar Alina? Ingatkah pada janjimu tentang rumah republik ini di mana tiang-tiang penyanggamu tersusun rapi dari sebuah ikatan...
MENUNGGU Kau tak jadi datang. Aku menutup pintu dan jendela merapikan meja lalu menyalakan perapian. Di hari ke empat belas hujan...
SAJIAN NEGERI TERTINGGAL Hai! Mari singgahlah sejenak! Di Negeri yang kalian sebut tertinggal. Intiplah! Tak ada apa apa di sini, hanya sajian...