Mesuji, lampungmediaonline.com – Badan Lingkungan Hidup kabupaten Mesuji di nilai masyarakat kecamatan mesuji timur lalai dalam menindak maraknya lapak yang mencemari lingkungan di kecamatan mesuji dan mesuji Timur.
Menurut masyarakat di dua kecamatan tersebut, selain lapak itu belum meliliki ijin resmi, lapak yang kian menjamur tersebut menimbulkan pencemaran lingkungan, seperti halnya bau busuk dari lapak karet dan membuang limbah ke aliran sungai yang di pakai masyarakat untuk kebutuhan sehari hari,
sementara itu, pihak badan perijinan terpadu kabupaten mesuji melalui kabid perijinan Taufan, menjelsakan pihaknya telah kerap kali meminta pihak kemcamatan mesuji dan Mesuji timur untuk mendata seluruh lapak di masing masing kecamatan, namun ya sosialisasi kami tersebut hanya di iyakan saja, sehingga sampai saat ini kami belum mendapatkan data seluruh lapak di masing masing kecamatan,
Untuk ijin memang kami yang bersangkutan tentang HO dan lain’nya, namun jika memang itu mencemari lingkungan pihak BPLHD (badan lingkungan hiduplah yang memiliki wewenang penuh. Ujar Taufan lagi.
Sementara itu, masyarakat di kecamatan mesuji dan mesuji timur saat ini masih menunggu kepastian dari pihak terkait untuk segera mengambil tindakan, kami tak tahan degan bau busuk dan pencemaran lingkungan yang di lakukan pemilik lapak, di sini mayoritas lapak karet mas jadi bau busuknya membuat makan saja tak enak, belum lagi akibat di tumpuknya karet di sepanjang aliran kecil menuju sungai induk kami (masyarakat) tidak bisa lagi mengkonsumsi air itu untuk kebutuhan sehari hari, ujar Man (40) warga desa tirta laga kecamatan Mesuji.
Warga berharap pihak kecamatan, badan perijinan dan badan lingkungan hidup segera menindak tegas, jika pelru menutup lapak nakal yang mencemari lingkugan ini agar masyarakat di kecamatan mesuji dan mesuji timur tidak merasa terganggu aktifitas lapak yang meresakhan masyarakat, harapnya pada kamis 14/7/16 kemarin. (Herdinda)
