Pringsewu.www.lampungmediaonline.com
— Bantuan langsung tunai dana Desa ( BLT-DD) di pekon Banjarejo, kecamatan Banyumas, kabupaten Pringsewu diduga jadi ajang pungli.
Warga Banjarejo berinisial HN (55) tak lain merupakan salah satu penerima BLT DD kepada wartawan ini membeberkan, bahwa penyaluran BLT yang diperuntukkan bagi keluarga miskin terdampak Covid-19 di pekon itu diduga dipotong.
HN mengatakan bahwa dalam pelaksanaan penyaluran BLT, pada sebelumnya warga tidak pernah diajak musyawarah.
Menurutnya, uang yang diterima masing-masing kepala keluarga (KK) itu seharusnya berjumlah Rp.600.000 tetapi pada kenyataannya masyarakat per KK ada yang menerima bervariasi dari kisaran maksimal Rp.600.000, hingga kisaran nominal Rp.200.000.
” Itupun belum cukup masih ada lagi potongan sebesar Rp.20.000 yang diminta untuk uang transport hingga warga terima bersih Rp.180.000, ” terang HN, Jum’at (11/9/20).
Lebih mirisnya lagi, kata HN, penyaluran uang BLT DD tersebut ada juga yang dibagi menjadi tiga bagian dari jumlah Rp.600.000 .
” Uang Rp.600.000 dipecah menjadi tiga pembagian. Pembagian dari Rp.600.000 tersebut bervariasi ada yang menerima full Rp.600.000, Rp.300.000 hingga ada ya menerima Rp.200.000, “ucap HN.
HN menyebut bahwa pemotongan uang BLT, diduga dilakukan oleh pihak aparatur pekon setempat.
Dan, HN juga mengaku, bahwa selama ini dirinya hanya menerima 2 kali bantuan BLT DD tersebut, itupun yang ia terima tidak sepenuhnya mencapai Rp.600.000.
” Diduga pemotongan dilakukukan pihak pekon dan selama ini saya baru 2 kali menerima bantuan BLT DD tersebut. “Pungkas HN.
Terpisah, Pj kepala pekon Banjarejo Sarjudi ketika dikonfirmasi via WhatsApp oleh wartawan ini mengatakan bahwa pihaknya tidak melakukan pemotongan dan BLT DD tidak dibagi-bagi (dipecah).
” Oh gtu pk y kra sumber itu bner gk pk? Klu bgi kmi gk ada potongan d gk ada bgi2 pk.”tulis Sarjudi. (mega)
