Metro,www.lampungmediaonline.com– Senin 23 Oktober 2017. Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Mahasiswa serta masyarakat akan mengelar unjuk rasa (unras) didepan kantor Pemkot Metro dan kantor DPRD Kota Metro. Itu menyusul aspirasi pedagang tidak ditanggapi oleh Walikota Metro.
Padahal tujuan pemerintah kota (Pemkot) Metro tidak lain untuk mewujudkan keindahan penataan pasar dan mengembalikan fungsi seperti semula, ternyata tidak semudah membalikan telapak tangan. Surat tembusan pengosongan kios yang disampaiaan ke HPKLM tenyata membakar amarah ratusan PKL.
Lima tuntutan PKL yang disampaiakan saat audiensi pun tidak digubris oleh Pemkot Metro. Salah satu tuntutanya yakni menolak direlokasi ke lantas atas pasar Cendrawasi dan Pasar Kopindo, dan mencopot kadis pergangan Leo Hutabarat lantaran terindikasi terhadap pengembang.
Lagi-lagi dengan ketegasanuya Pemkot Metro tetap konsisten dalam menjalankan programnya agar terealisasi dalam hal penataan pedagang agar tidak kumuh dan tertata rapi serta mengembalikan fungsi semula.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun awak media dilapangan. Dijadwalkan domonstrasi tersebut tak hanya dari kalangan PKL, sejumlah Lemabaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan organisasi lainnya seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Metro ikut menyuarakan aspirasinya membela rakyat. Mereka akan mengelar aksi damai long march kekantor Pemkot Metro dan kantor DPRD Kota Metro.
Ditemui di seketariat HPKLM ketua dan pengurus terlihat tengah mempersiapkan atribut yang akan digunakan untuk unjuk rasa. “ Ini salah satu persiapan yang akan membawa replika berpakaian Paidjo (Pairin- Djohan) dan Kostum BSM (Barisan Siap Menangkan Paidjo) yang kemudian akan dibakar didepan kantor Pemkot Metro,” ungkap Azwan ketua HPKLM, Minggu (22/10) kemarin.
Terpisah sementara itu, Sekertaris Pc PMII Kota Metro Mustafa membenarkan hal tersebut. Ia mengaku akan mengerahkan mahasiswa sekitar 200 orang.”Aksi damai ini semata-mata aksi solidaritas untuk membela rakyat kecil. Itu menyusul atas kebijakan Walikota Metro yang dinilai tidak pro rakyat,”pungkasnya. (san/rud/*Sior)