Bantuan RTHL Diduga Bermasalah, Komisi IV DPRD Akan Pangil LKS dan Disos

Pringsewu www.lampungmediaonline.com – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pringsewu akan segera panggil LKS Amanah Bunda dan Dinas sosial kabupaten pringsewu terkait dugaan pemotongan dana RTLH lansia. Hal tersebut diungkapkan oleh ketua komisi 4 DPRD kabupaten pringsewu, Riski mengatakan bahwa akan segera memanggil LKS amanah bunda dan dinas sosial”kami akan segera panggil kepala dinas sosial dan LKS amanah bunda, kenapa sampai ada pemotongan, kalau memang benar ada pemotongan tentunya program RTLH lansia akan kami berhentikan”terang Riski, rabu (15/3).

Lanjut Riski, dana RTLH itu tidak boleh di potong dalam bentuk apa pun”bantuan RTLH tidak boleh di potong dalam bentuk apa pun dan harus menerima berupa uang melalui rekening penerima , pastinya dinas sosial akan kami panggil untuk di klarifikasi”tegas Riski.

Dalam hal ini Hj.Kartina Pengurus LKS Amanah Bunda terkesan menyangkal pada saat dimintai tanggapan oleh awak media terkait dugaan pemangkasan anggaran bantuan RTLH Lansia, dan mengarahkan awak media untuk menemui Yalva Sabri (advokad) terkait pemberitaan dugaan pemangkasan anggaran RTLH Lansia,”silahkan konfirmasi ke pengacara kami, Yalva Sabri dan kebetulan itu adek saya” terangnya melalui SMS Hj.Kartina.(15/03)

Untuk di ketahui berdasarkan surat tanda terima penyerahan bantuan RTLH Lansia yang dibuat paada tanggal 24 febuari 2017 dan disepakati Ketua LKS Amanah Bunda Pringsewu Suwandi M.pd yang disaksikan Hj.Kartina surat tersebut menyatakan Pihak I (Suwandi) Telah menyerahkan kepada pihak II (Wawan Anggriawan) Sebesar Rp.15.000.000,- dan akan dipergunakan untuk bantuan bedah rumah/rehabilitas rumah di Kecamatan Pagelaran Utara,Kabupaten Pringsewu.

Di beritakan sebelumnya Lembaga Kesejahteraan Sosial Amanah Bunda Kabupaten Pringsewu yang di tunjuk dari kementerian sosial sebagian penyaluran dana bantuan Rumah Tidak Layak Huni tahun 2017 (RTLH) Lansia di duga bermasalah. Pasalnya bantuan RTLH Lansia yang seharusnya diterima oleh penerima bantuan dengan nominal dana sebesar Lima belas Juta Rupiah (Rp.15.000.000) yang seharusnya diserahkan secara tunai kepada penerima bantuan RTLH Lansia namun di berikan berupa material bangunan.

Hal tersebut terlihat dari bantuan pemberian LKS amanah bunda berupa matrial bangun seperti halnya, batu bata 6000 biji, semen 20 sak, pasir 2 truck, kusen pintu 2 plong, daun pintu dua lembar, kusen jendela sau plong, paku 15 Kg, pintu WC +slot (plastik), uang tunai satu juta rupiah (Rp.1.000.000).

Dalam hal ini menjadi keluhkan beberapa warga seperti Bokriyah dusun sukarendah, pekon sumur bandung kecamatan pagelaran utara, kabupaten Pringsewu selaku penerima bantuan bedah rumah mengatakan bahwa bantuan dana yang didapat hanya berupa material bangunan” kami mendapatkan bantuan bedah rumah dari LKS Amanah Bunda yang seharusnya limabelas juta rupiah namun hanya di kasih bahan-bahan mateial kalau diuangkan kurang lebih Rp 8 juta, dan saya merasa kecewa mas pasalnya tidak sesuai dengan surat yang kami tanda tanggani “ujarnya, jum’at (10/3).

Hal serupa juga dikeluhkan salah seorang warga Ibu Jumina, penerima bantuan didusun way waya,pekon sumber bandung, kecamatan pagelaran utara, kabupaten pringsewu membenarkan bantuan yang diterima bukan uang tunai” memang bantuan tersebut bukan uang tunai Rp 15.000.000, namun digantikan dengan material yang sampai saat ini pembangunan rehabilitas rumah tersebut masih terbengkalai karna tidak ada dana lagi untuk membayar tukang mas”ungkapnya.

Ditempat berbeda saat kami konfirmasi dengan kepala pekon sumber bandung , Haryadi melalui ponselnya menerangkan sebelum penerima bantuan RTLH Lansia mereka menerima surat pemberitahuan dari LKS Amanah Bunda “saya hanya menerima surat pemberitahuan tembusan dari LKS amanah bunda dan hanya sebatas mendampingi mereka pada saat memberikan bantuan tersebut kepada warga saya”terang haryadi kepala pekon sumur bandung.(fakih)

Print Berita