BANDARLAMPUNG,LM – Tim relawan Disaster Emergency and Relief Management (DERM) – ACT, yang dipimpin Sandi, mengevakuasi korban banjir di Kabupaten Tulangbawang, Lampung, belum lama ini. Perjalanan menunju lokasi banjir dari pusat Kota Bandar Lampung menuju Tulang Bawang ditempuh satu-satunya melalui jalur darat memakan waktu lima jam.
Berdasarkan rilis ACTNews ,sasaran yang dituju adalah lokasi banjir di Desa Rawa Pitu, Kecamatan Rawa Pitu, Kabupaten Tulangbawang, yang terkena musibah banjir sejak 3 Januari lalu. Usai sarapan di daerah Wates, Lampung Tengah, tim menemui narasumber Tri Santoso di Unit 2, Tulangbawang. “Sepanjang perjalanan, kami menyaksikan genangan air, luapan sungai Tulangbawang. Kami menemui narasumber di Masjid Al-Muhajirin, sekaligus melaksanakan salat Jumat,” ujar Sandi.
Lokasi bencana sangat sulit ditempuh. Sejak pintu gerbang awal menuju lokasi sudah disambut oleh jalan berbatuan, jalan rusak parah, berlumpur, tak sedikitpun beraspal. Namun, berkat kepiawaian sang pengemudi ranger Ujang dan Bucek, jalan yang sulit itu dapat ditempuh. “Berkali-kali mobil terperosok ke jalan berlumpur, bahkan kami sempat tersesat dan terbentur oleh bibir sungai. Berkali-kali kami bertanya kepada warga sekitar karena banyaknya perempatan dan belokan. Ketika berada di areal perkebunan sawit kami mulai kebingungan mencari jalan, tidak ada warga sekitar yang bisa ditanyakan,” imbuh Sandi.
Akhirnya, hampir waktu Maghrib Tim DERM-ACT sampai di lokasi bencana. Kedatangan tim disambut tenda-tenda pengungsi yang seadanya. Di atas genangan air terpampang papan pengumuman yang bertuliskan “Kampung Kami Bukan Tempat Wisata, Belas Kasihan Abda Sangat Kami Harapkan.(Lp)