Ardi Wibowo; Kejari Kotabumi akan pangil Diknas

Lampung Utara, LM – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotabumi akan memangil Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara, terkaid dugaan jual beli soal naskah Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) Sekolah Dasar tahun ajaran 2014/2015, yang dilaporkan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). ” Kita panggil pihak-pihak terkait di Diknas Lampura untuk dimintai keterangan” kata Ardi Wibowo, SH selaku Kepala Seksi Pidana Khusus (pidsus) Kejari Kotabumi. Rabu 08/04/15.

Korps Adhyaksa berencana memanggil sejumlah pihak di Dinas Pendidikan Lampura yang terkait dengan persoalan tersebut. Saat Ditanya , apakah Kepala Dinas Pendidikan Lampura, Isya Sulharis, termasuk yang juga akan dipanggil. ” Tidak menutup kemungkinan, jika diperlukan (Kepala Dinas Pendidikan dipanggil,” tegas Ardi Wibowo.

Mantan Jaksa Fungsional di Kejaksaan Tinggi Lampung ini mengungkapkan, kejaksaan telah menerima laporan dari beberapa LSM di Lampura terkait dugaan korupsi pembuatan naskah UTS-UAS tahun ajaran 2014/2015. ” Sebelum saya kesini (Kejaksaan Negeri Kotabumi), laporan itu memang sudah masuk. Saya juga sudah mengetahuinya Kasus UTS-UAS dari media,” ungkapnya

Atas laporan itu, Kejaksaan tengah melakukan proses pengumpulan bahan dan keterangan (Pul-baket). ” Kami akan melihat indikasinya terlebih dahulu. Mudah-mudahan dalam minggu ini, sudah ada hasilnya,” pungkasnya.

Terungkap, UTS-UAS siswa Sekolah Dasar diduga dijadikan ajang ‘bisnis’ oleh oknum UPTD Lampura. Bagaimana tidak? uang dalam ‘bisnis’ naskah UTS-UAS ini mencapai sekitar Rp744.227.000, setiap pelaksanaan ujian SD baik UTS-UAS. Besaran nilai ini didapat berdasarkan perhitungan total siswa Sekolah Dasar di Lampura yang berjumlah sebanyak 67.657 siswa dikalikan dengan biaya naskah soal UTS-UAS sebesar Rp.11.000/siswa. Sementara dalam setahun terdapat 4 kali ujian yakni 2 kali UTS dan 2 kali UAS. Alhasil, dalam setahun, uang yang bisa diraup mencapai sekitar Rp.2,8 Miliar lebih. (red/roffi)

Print Berita