Anggaran Belum Cair, Dinas Lingkungan Hidup Ngutang Ke SPBU

Metro, www.lampungmediaonline.com –  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro harus menanggung beban oprasional pengangkutan sampah dengan berutang ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) , lantaran anggaran APBD Perubahan 2017 belum cair.

“ Meski anggaran belum bisa turun, tidak serta merta kami menghentikan penayanan, semua kabupaten/kota pasti sama karna posisi anggaran masih dalam proses. Pelayanan tak bisa berhenti, kalau berhenti Metro bisa jadi Kota sampah,” ungkap Kadis LH Kota Metro, Ir. Eka Irianta, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (3/10).

Lebih lanjut, kata Eka dana oprasional kendaraan pengangkut sampah tahun 2017 dianggarkan senilai Rp1,3 miliar. “Kami sudah ada kontrak dengan SPBU, agar kendaraan tetap bisa beroprasi seperti biasa. Periode September ini dana belum bisa cair, jadi kita terpaksa nunggak dan punya utang ke SPBU sebesar Rp 90 juta,” jelasnya.

Eka menambahakan oprasional BBM Rp1,3 miliar itu untuk mem,biayai 17 mobil truk, 1 mobil pickup, 5 unit bentor dan alat berat di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Karangrejo.

“PAD dari sektor retribusi sampah pertahun ditarget hanya Rp 600 juta. Sedangkan biaya oprasional pengangkut sampah bisa mencapai 4 kalilipat. Makanya kalau dilihat dari Estimasi Bisnis ya Pemkot Metro rugi banyak. Kami tidak ingin pelayanan kepada masyarakat terganggu hanya gara-gara anggaran oprasional,”ujarnya.

Saat disinggung soal pengelolaan anggaran swakelola DLH sebesar Rp 7 miliar tahun 2017 yang dilaporkan LSM ke Kejaksaan Negeri Metro. Eka mengaku bila dipriksa sebagai saksi akan memenuhi panggilan penyidik.

“ Ya datangi dululah bicara baik-baik, lagupula Kejaksaan juga sudah pegang Rencana Umum Pengadaan (RUP) dan diumumkan di Internet. Terus DPA (Daftar Pengguna Anggaran) juga mereka sudah megang, kan begitu melihat perlu enggak ini panggil pertanyaan pertama. Rincianya juga sudah jelas kenapa harus dipanggil,” kilahnya .(san/rud)

Print Berita