Opini

ANALISIS MATERI BUKU SISWA SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM: MTS KELAS IX TERBITAN KEMENAG DALAM KURIKULUM 2013 

Oleh : Ani Roisatul Muna

Universitas Muhammadiyah Malang

Program Studi Pendidikan Agama Islam

 

Judul Buku : Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas IX

Kontributor Naskah : M. Mahbubi

Penelaah : M.Yasin

Penyelia Penerbit :Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama     RepublikIndonesia 

Cetakan : Ke-1 (satu)

Tahun Terbit : 2015

Penerbit : Kementer Agama Republik Indonesia

 

Demi tercapainya tujuan pendidikan, salah satu hal yang dapat menunjang proses pendidikan adalah sumber belajar. Sumber belajar dalam pendidikan tidaklah sedikit salah satunya adalah buku teks / buku ajar. Textbook are the key aid to instruction, (Ferguson dkk, 2008) buku teks menjadi sumber utama, karena segala kegiatan belajar mengajar di kelas tidak lepas dari penggunaan buku teks. 

Dalam konteks kurikulum 2013 terdapat dua jenis buku teks dalam pembelajaran. Pertama, buku guru yang menjadi pedoman bagi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Kedua, buku siswa yang menjadi pegangan bagi siswa berisikan uraian materi dan beberapa konten latihan serta evaluasi. Sehingga dalam kegiatan belajar mengajar guru juga membutuhkan buku siswa untuk mengetahui secara detail tentang materi. Buku teks pelajaran merupakan salah satu unsur dalam standar sarana dan prasarana pendidikan yang dalam penyusunan dan penulisannya harus mengacu pada tujuan pendidikan nasional. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 menyatakan bahwa buku teks pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 

Kegiatan analisis buku pada kurikulum 2013 merupakan hal yang penting dengan tujuan untuk memberi masukan terkait dengan kemungkinan adanya revisi buku yang diterbitkan oleh Kemendikbud. Kegiatan analisis buku juga telah memberi wawasan dan pertimbangan bagi guru agar dalam proses kegiatan pembelajaran akan lebih kreatif dan inovatif terkait dengan hasil analisis dan tindak lanjut yang ditentukan. Terkait dengan pentingnya kegiatan menganalisis buku, hingga saat ini masih diadakan kegiatan sosialisasi khusus dalam Kurikulum 2013 yang membicarakan tentang analisis buku.

Terkait dengan kegiatan analisis buku siswa, maka disini penulis akan lebih fokus untuk membicarakan pada aspek kesesuaian isi materi dengan kurikulum 2013 pada buku siswa. Mengingat bahwa analisis buku siswa bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik dan sekaligus dapat membantu bagi guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Adapun hasil analisisis mengenai buku Sejarah Kebudayaan Islam MTs kelas XI terbitan Kementerian Agama Republik Indonesia dengan menggunakan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

Analisis Isi Materi Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam

Pengertian materi pembelajaran (learning materials) menurut Sanjaya adalah segala sesuatu yang membahas mengenai isi kurikulum dan sekaligus harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar dengan tujuan untuk mencapai Kompetensi Inti pada setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu.

Dalam menganalisis buku siswa SKI kelas IX, maka penulis akan menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis kesesuaian isi materi buku siswa.  Dimana kita harus dapat melihat kesesuaian materi dengan KI dan KD dan kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran. Disini penulis akan menganalisis materi pada bab 2 dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam, berikut penjelasan mengenai beberapa point di atas antara lain:

Berdasarkan hasil analisis isi materi yang terdapat pada buku siswa mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Mts kelas IX yang dianalisis pada bab 2, telah memperoleh hasil sebagai berikut:

  1. Kesesuaian materi dengan KI dan KD:

Pada kesesuaian materi dengan KI dan KD sudah terpenuhi sebagian , penilaian kesesuaian materi dapat dilihat dari penjelasan konsep, definisi, contoh-contoh, prosedur,dan latihan yang terdapat dalam materi yang telah sesuai dengan kebutuhan materi pokok dan kesesuaian dengan KI dan KD. Dari hasil penelitian yang dilakukan, pada materi bab 2 bagian C (Buka Cakrawalamu), disitu telah dijelaskan mengenai beberapa cakupan seperti konsep, definisi, contoh-contoh, prosedur, dan latihan. Dimana pada bagian bab 2 tersebut telah sesuai dengan KI 3 yang berupa “memahami, dan menerapkan pengetahuan” dan seperti pada KD 3.1 yang berupa “memahami sejarah kerajaan Islam di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Sedangkan jika dijabarkan dengan fakta, konsep, dan teori terkait pada contoh, dan latihan dalam buku siswa yang ada pada KI dan KD, maka pada bab 2 bagian C (Buka Cakrawalamu) yang disajikan pada bagian tersebut sudah mencakup beberapa substansi seperti fakta, konsep, dan teori.

Terkait dengan konsep, definisi, contoh-contoh, prosedur,dan latihan yang telah disajikan pada bagian bab 2 telah sesuai dengan KI 4 yang berupa “mengolah, menyaji, dan menalar” dan juga pada KD 4.1 yang berarti “menceritakan”. Sebelum peserta didik diajak untuk menerapkan dari hasil materi yang diperoleh, maka peserta didik terlebih dahulu diarahkan untuk dapat menguraikan materi yang disajikan, seperti penyajian dalam bentuk konsep, definisi, maupun contoh. Hal itu telah sesuai dengan KI 4 yang berupa “menyaji”, dimana pada bab tersebut, peserta didik akan diajak untuk dapat menguraikan materi yang disajikan, dan dapat melakukan pelatihan yang terkait dari contoh yang sudah diberikan sebelumnya. Namun, karena pada bab 2 tersebut telah menjelaskan konsep kerajaan islam di nusantara, maka tidak mungkin bagi peserta didik akan mencontohkan dengan gerakan secara langsung terkait dengan materi bab 2 tersebut. Maka dari itu, bagi guru diharapkan untuk dapat memberikan alternatif lain yang terkait dengan materi tentang kerajaan islam nusantara tersebut.

  1. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran:

Adapun isi materi  yang terdapat pada buku siswa Sejarah Kebudayaan Islam Mts kelas IX mengenai kesesuaian dengan tujuan pembelajaran yang sudah dipaparkan oleh Kemenag dalam buku guru sudah terpenuhi. Bahwa tujuan pembelajaran itu sebagai berikut: 1) menjelaskan sejarah Islam di Jawa, 2) menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Sumatera, 3) menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Sulawesi, 4) menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Maluku, 4) meneladani semangat para tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia. 

Menurut penulis, jika masing-masing tujuan pembelajaran tersebut di analisis satu per satu, maka akan menghasilkan sebagai berikut: 

– Menjelaskan sejarah Islam di Jawa: materi yang terdapat dalam buku siswa sudah  terpenuhi, yaitu adanya keterangan singkat tentang sejarah kerajaan Islam yang ada di Jawa. Dimana pada penjelasan tersebut disebutkan macam kerajaan Islam yang ada di Jawa seperti kerajaan Demak, kerajaan Mataram Islam, kerajaan Islam Cirebon, Kerajaan Islam Banten. Beberapa nama-nama kerajaan akan diuraikan sebagai berikut:

  1. Pada penjelasan kerajaan Demak: telah dijelaskan mengenai awal berdirinya, letak kerajaan, nama-nama raja yang memerintah, peran, adanya masjid Agung yang berada di kerajaan Demak, dan beberapa wali yang ikut membantu daerah kekuasaan tersebut.
  2. Kerajaan Mataram Islam: dijelaskan awal berdiri, masa kejayaan, akibat runtuhnya kerajaan Mataram Islam.
  3. Kerajaan Islam Cirebon: Asal usul nama kota, pendiri kerajaan Cirebon, tokoh yang berhasil  meningkatkan statusnya, pergantian raja.
  4. Kerajaan Islam Banten: Asal-usul Banten, pasukan kerajaan Demak, masa kejayaan Banten.

– Kerajaan Islam di Sumatera: tujuan pembelajaran dalam bab 2 yakni menjelaskan sejarah Islam di nusantara. Dalam hal ini bahwa materi yang terdapat dalam bab 2 pada buku siswa sudah terpenuhi. Karena pada penjelasan kerajaan Islam di Nusantara telah dijelaskan beberapa macam kerajaan Islam yang ada di dalamnya. Dan pada masing-masing penjelasan dari macam-macam itu juga sudah runtut dan sistematis, dimana pada materi itu telah memaparkan terlebih dahulu mulai dari awal mula berdirinya, letak kerajaan, nama-nama kerajaan. Namun, terdapat kekurangan dalam penjelasan pada bab 2 materi kerajaan Islam di nusantara, yaitu pada Kesultanan Aceh Darussalam tidak menjelaskan letak dimana kerajaan itu berada. Sedangkan pada kerajaan Samudera Pasai itu sudah cukup dipaparkan mengenai letak kerajaan itu. Maka dari itu, pada bab 2 ini sedikit ada perbedaan mengenai penjelasan materi yang jika dilihat dari aspek kelengkapan isi, maka yang lebih lengkap penjelasannya adalah kerajaan Samudera Pasai dibandingkan penjelasan dari Kesultanan Aceh Darussalam.

– Kerajaan Islam di Sulawesi: tujuan pembelajarannya yaitu menjelaskan kerajaan Islam di Sulawesi. Materi yang terdapat pada buku siswa sudah terpenuhi, yaitu terdapat adanya keterangan singkat mengenai kerajaan Islam yang ada di Sulawesi, yaitu terdapat beberapa kerajaan seperti kerajaan Gowa Tallo, Bone, Wajo dan Sopeng, dan Kesultanan Buton. Selain itu juga dijelaskan bahwa dari semua kerajaan tersebut yang paling menonjol adalah kerajaan Gowa Talo. Selain itu pada penjelasan masing-masing dari kerajaan juga telah di jelaskan dari konsep, definisi, latar belakang, dan masih banyak lagi.

– Meneladani semangat para tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia: tujuan dari pembelajaran tersebut adalah siswa diajak untuk meneladani semangat dari para tokoh yang telah berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia. Menurut penulis, bahwa pada bagian ini sudah mewakilkan pada penjelasan yang sebelumnya. Dimana pada bagian sebelumnya telah dijelaskan mengenai konsep, definisi, contoh, dll, maka dari itu pada tujuan pembelajaran yang bagian ini ternyata sudah berkaitan dengan pembahasan yang sebelumnya. 

KESIMPULAN

Dari hasil analisis buku siswa Sejarah Kebudayaan Islam Mts kelas IX telah menunjukkan bahwa pada kesesuaian materi dengan KI dan KD terdapat beberapa materi yang sesuai, dan ada juga sebagian yang tidak sesuai. Begitupun juga pada kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, dimana pada masing-masing penjelasan telah sesuai dengan pembahasan, namun ada beberapa yang tidak sesuai dengan yang dibahas. Dengan demikian, menurut penulis bahwa buku siswa Sejarah Kebudayaan Islam telah memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Namun hal itu tentunya sangat wajar, karena dengan adanya kekurangan dalam buku siswa tersebut hendaknya bagi peserta didik yang telah mempelajari buku siswa itu dapat mengambil ibrah dari kesalahan yang terjadi dalam buku tersebut. Sehingga dengan adanya analisis buku siswa ini dapat membantu bagi guru dalam proses kegiatan pembelajaran dan dapat menjadikan peserta didik akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.

LAMPUNGMEDIAONLINE.COM adalah portal berita online dengan ragam berita terkini, lugas, dan mencerdaskan.

KONTAK

Alamat Redaksi : Jl.Batin Putra No.09-Tanjung Agung-Katibung-Lampung Selatan
Telp / Hp: 0721370156 / 081379029052
E-mail : redaksi.lampungmedia@gmail.com

Copyright © 2017 LampungMediaOnline.Com. All right reserved.

To Top