Opini

ANALISIS MATERI BUKU SISWA “SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM” MADRASAH ALIYAH KELAS XII DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Oleh : Sidik Rahmadahni

Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang

 

Abstrak

Dalam pembelajaran, buku ajar merupakan suatu buku yang tentunya digunakan untuk aktivitas belajar mengajar, disusun berdasarkan alur dan logika sesuai dengan rencana pembelajaran serta disajikan sebuah ilustrasi untuk memberi variasi bahan ajar sehingga lebih menarik dan memudahkan pembaca memahami pesan dan bisa mencapai kompetensi tertentu. Akan tetapi dalam penggunaan buku ajar memiliki berbagai problematika yang dialami oleh siswa karena ada penyajian yang kurang menarik sehingga menjadikan peserta didik kurang berminat untuk mempelajari materi yang ada di dalam buku tersebut.Peningkatan mutu dan kualitas pendidikan merupakan upaya yang harus selalu dilakukan dalam rangka mewujudkan pendidikan yang lebih baik. Salah satu cara meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan adalah mengoptimalkan proses pembelajaran.

 

Pendahuluan

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini Nampak terhadap hasil belajar yang masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta  didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya.

Pembelajaran materi SKI secara kontekstual diharapkan dapat mengembangkan pemahaman terhadap materi Sejarah Kebudayaan Islam secara kontekstual guna menjadikan pembelajaran labih efektif. Tujuannya agar pembelajaran tersebut dapat mensinergikan peserta didik dengan pengalaman nyata mereka dan menjadikan peserta didik lebih aktif. Nantinya peserta didik dapat membangun atau mengkonstruksi pembelajaran secara mandiri dan guru hanya sebagai fasilitator.

Dalam pembelajaran kontekstual ini, siswa didorong untuk mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya dan bagaimana mencapainya. Diharapkan mereka sadar bahwa yang mereka pelajari itu berguna bagi hidupnya. Dengan demikian mereka akan memosisikan dirinya sebagai pihak yang memerlukan bekal untuk hidupnya nanti.

Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa untuk mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas agar kelas menjadi kondusif untuk belajar siswa. Jadi pengetahuan dan keterampilan itu akan ditemukan oleh siswa sendiri, bukan apa kata guru.

Metode Penelitian

Dalam metode penelitian ini menggunakan metode yang berjenis penelitian kepustakaan (library research), penelitian kepustakaan atau biasa disebut dengan studi pustaka yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahanpenelitian.

Pembahasan

  1. Profil Buku Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII Madrasah Aliyah

Buku ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Agama, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “Dokumen Hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika perubahan zaman. Masukkan yang membangun dari berbagai kalangan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Tujuan penyusunan Panduan Buku Ajar Siswa ini adalah memberikan panduan bagi siswa dalam proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

  1. Pengertian Materi Pembelajaran

Pengertian materi pembelajaran (instructional material) adalah bentuk bahan atau  seperangkat substansi pembelajaran untuk membantu guru/instruktur dalam kegiatan belajar mengajar yang disusun secara sistematis dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

Materi pembelajaran merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan untuk perencanaan dan penelaah implementasi pembelajaran serta untuk membantu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga disusun secara sistematis untuk menampilkan sosok yang utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam proses pembelajaran.

  1. Prinsip-prinsip Penentuan Materi Pelajaran

Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kegiatan belajar mengajar, sehingga harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah:

Relevansi (kesesuaian)

Materi pembelajaran relevan dengan tujuan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Misalkan jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi lain.

Konsistensi (keajegan)

Materi pembelajaran konsisten dengan tujuan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Misalkan jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada dua macam maka materi yang diajarkan harus juga meliputi dua macam.

Adquency (kecukupan)

       Materi pembelajaran yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai konpetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum.

  1. Perimbangan Materi Pembelajaran

Selain prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran, dalam pengembangan materi belajar guru harus mampu mengidentifikasikan dan mempertimbangkan hal-hal berikut:

  • Potensipesertadidikmeliputipotensiintelektual, emosional, spiritual, sosialdanpotensivokasional
  • Relevansikebutuhanpesertadidikdantuntunanlingkungan
  • Tingkat perkembanganfisik, intelektual, emosional, sosialdan spiritual pesertadidik
  • Strukturkeilmuan yang sesuaidenganmateripembelajaransuatuilmu.
  • Aktulaitas, kedalamandankeluasanmateripembelajaran.
  • Alokasiwaktu

 

  1. DEFINISI KONTEKSTUAL
  2. Pengertian Kontekstual

Secaraetimologi kata kontekstual (contextual) berasaldari kata context yang berartihubungan, konteks, suasanadankeadaan.Adapun secara terminologi adalah proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mangaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.Pembelajaran kontekstual menjadi ketika peserta didik menerapkan dan mengalami apa yang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah ril yang berasosiasi dengan peranan dengan tanggung jawab mereka sebagi anggota keluarga, masyarakat, peserta didik dan selaku pekerja.

Dalamkelaskontekstual, tugas guru adalahmembantusiswamencapaitujuannya.Maksudnya, guru lebihbanyakberurusandenganstrategidaripadamemberiinformasi.Tugas guru mengelolakelassebagaisebuahtim yang bekerjabersamauntukmenemukansesuatu yang barubagianggotakelas (siswa). Sesuatu yang baru (baca: pengetahuandanketerampilan) datangdari ‘menemukansendiri’, bukandari ‘apa kata guru’. Begitulahperanguru di kelas yang dikeloladenganpendekatankontekstual.Kontekstualhanyasebuahstrategipembelajaran.Sepertihalnyastrategipembelajaran yang lain, kontekstualdikembangkandengantujuan agar pembelajaranberjalanlebihproduktifdanbermakna. Pendekatankontekstualdapatdijalankantanpaharusmengubahkurikulumdantatanan yang ada.

  1. Tujuan Kontekstual

Sistem CTL adalah proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan jalan menghubungkan mata pelajaran akademik dengan isi kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain penggunaanpembelajaranKonstekstualbermotto : “Belajardenganpenuhmakna”. Pengetahuan yang bermaknadiperolehdarisuatu proses yang bermakna pula, yaitumelaluipenerimaan, pengolahandanpengendapan, untukkemudiandapatdijadikansandarandalammenanggapigejala yang munculkemudian. Melalui model CTL, pengalamanbelajarbukanhanyaterjadidandimilikiketikaseseorangsiswaberada di dalamkelas, tetapijauhlebihpentingdariituadalahbagaimanamembawapengalamanbelajartersebutkeluardarikelas, yaitupadasaatiadituntutuntukmenanggapidanmemecahkanpermasalahan yang nyata yang dihadapisehari-hari.

  1. Hasil Penelitian
  2. DeskripsiMateriBukuSiswa SKI KelasXII MadrasahAliyah

Terdapat beberapa materi didalam buku siswa SKI kelas XII Madrasah Aliyah, sebagai berikut:

  • BAB I : PEMBAHARUAN DAN MODERNISASI DUNIA ISLAM

Pada materi pembelajaran bab 1 terdiri dari dua sub bab yaitu:

  1. Latar Belakang Lahirnya Gerakan PembaharuanDuniaIslam
  2. Tokoh-Tokoh Pembaharuan dan ModernisasiDuniaIslam

 

  • BAB II : SEJARAH MASUKNYA ISLAMDIINDONESIA

Pada materi pembelajaran bab 2 terdiri dari empat sub bab yaitu:

  1. Jalur Masuknya IslamdiIndonesia
  2. Strategi Dakwah IslamdiIndonesia
  3. Fase Perkembangan IslamdiIndonesia
  4. Perkembangan Islam di BeberapaWilayahNusantara

 

  • BAB III : TOKOH-TOKOH DALAM PENYEBARAN DAN PERKEMBANGAN ISLAM

Pada materi pembelajaran bab 2 terdiri dari dua sub bab yaitu:

  1. Wali Songo
  2. Ulama Penyebar Islam PascaWaliSongo

 

  • BAB IV : KERAJAAN ISLAM AWALDIINDONESIA

Pada materi pembelajaran bab 2 terdiri dari dua sub bab yaitu:

  1. Sejarah Perkembangan Kerajaan Islam AwaldiIndonesia
  2. Peranan Kerajaan Islam AwaldiIndonesia

 

  • BAB V : SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DIASIATENGGARA

Pada materi pembelajaran bab 2 terdiri dari lima sub bab yaitu:

  1. Tahap-Tahap Perkembangan Islam diAsiaTenggara
  2. Sejarah Perkembangan IslamdiThailand
  3. Sejarah Perkembangan IslamdiFilipina
  4. Sejarah Perkembangan IslamdiMalaysia
  5. Sejarah Perkembangan Islamdi Brunei Darussalam

 

  • BAB VI : PERKEMBANGAN ISLAM DI AFRIKA, AMERIKA, EROPA DANAUSTRALIA

Pada materi pembelajaran bab 2 terdiri dari empat sub bab yaitu:

  1. Sejarah Perkembangan IslamdiAfrika
  2. Sejarah Perkembangan IslamdiAmerika
  3. Sejarah Perkembangan IslamdiAustralia
  4. Sejarah Perkembangan IslamdiEropa

 

  • BAB VII : PUSAT PERADABAN DAN TOKOH-TOKOHDUNIA ISLAMMODERN-KONTEMPORER

Pada materi pembelajaran bab 2 terdiri dari empat sub bab yaitu:

  1. Sejarah Kebudayaan  Islam  Modern-Kontemporer
  2. Pusat-PusatdanAspek-AspekPeradabanIslamModern-Kontemporer
  3. Tokoh-Tokoh Dunia  Islam  Modern-Kontemporer
  4. Tokoh-Tokoh Islam  Indonesia  Modern-Kontemporer

 

B. Analisis Materi Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII Madrasah Aliyah

Analisis ini berfokus kepada kontekstual terhadap materi yang ada didalam buku siswa SKI kelas XII Madrasah Aliyah, analisisnya sebagai berikut:

BAB I : Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam

  • Untuk bab I dalam buku ini seluruh konteks sudah sesuai dengan bab serta sub babnya dan ilustrasinya pun atau gambar pada bab tidak terlalu banyak.

BAB II : Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia

  • Untuk bab II sudah sesuai karena sudah terdapat peta konsep yang di mana merupakan langkah-langkah masuknya islam di Indonesia

BAB III : Tokoh-Tokoh Dalam Penyebaran dan Perkembangan Islam Di Nusantara

  • Untuk bab III semua sudah tersusun rapi berdasarkan kriteria. Namun dalam bab ini terlalu menghabiskan banyak halaman karena di sertai dengan gambar-gambar para wali songo

BAB IV : Kerajaan-Kerajaan Islam Awal Di Indonesia

  • Untuk bab ini sudah di berikan struktur kerajaan dari awal beridiri hingga runtuhnya kerjaan tersebut

BAB V : Sejarah Perkembangan Islam Di Asia Tenggara

  • Pada bab V warna dan tulisan pada background judul hampir menyatu, hal ini menyebabkan sedikit kesulitan dalam membacanya

BAB VI : Perkembangan Islam Di Afrika, Amerika, Eropa dan Australia

  • Pada bab ini memberikan contoh-contoh gambar masjid yang terletak di berbagai negara agar peserta didik percaya jika islam ada di Afrika, Amerika, Eropa dan Australia

BAB VII : Tokoh-Tokoh Dunia Islam Modern Sampai Kontemporer

  • Pada bab ini terdapat kesalahan dalam menulis sub bab yaitu pada sub nomor 1, tidak dicantumkan nomor pada sub bab nomor 1.

  

Kesimpulan

Pada buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah kelas XII masih terdapat beberapa konteks yang salah penulisan, serta pada salah satu bab ada yang terlalu memakan halaman sehingga bab tersebut terlihat panjang. Dan buku ini tidak menerapkan sistem game berbasis drama sejarah, agar peserta didik dapat berkreatif membikin drama yang sesuai dengan judul yang ada pada buku SKI Madrasah Ibtidaiyah kelas XII.

 

DAFTAR PUSTAKA

  • 2018. Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning) Di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka Pullisher.
  • Kementerian Agama RI, Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Aliyah kelas XII, Jakarta: Kementerian Agama RI, 2016
  • Mansur, Muslich. KTSP Pembelaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Askara, Hal. 24-26.
  • Badruzaman, Ahmad. Strategi dan Pendekatan dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruuz.
  • Jawahir, Mochamad. 2005. Teknik dan Strategi Pembelajaran. Bandung: Cendekia Press
  • 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Press

LAMPUNGMEDIAONLINE.COM adalah portal berita online dengan ragam berita terkini, lugas, dan mencerdaskan.

KONTAK

Alamat Redaksi : Jl.Batin Putra No.09-Tanjung Agung-Katibung-Lampung Selatan
Telp / Hp: 0721370156 / 081379029052
E-mail : redaksi.lampungmedia@gmail.com

Copyright © 2017 LampungMediaOnline.Com. All right reserved.

To Top