Agung menjelaskan, jika pemkab Lampura dikatakan bangkrut, maka pemerintah provinsi dan pusat pun bangkrut dan bangkrut juga negara. Hanya saja mungkin kondisi keuangan saat ini secara menyeluruh dalam keadaan tidak stabil. Semisalnya saja, kata dia, selama ini berkembang isue gaji guru tidak terbayar buktinya saat itu telah dibayarkan. ” Apa lagi ini masalah pekerjaan. Mudah-mudahan akan kita tuntaskan. Saya menerima laporan dari bagian keuangan bahwa terdapat sumber-sumber yang bisa digunakan untuk pembayaran uang PHO. Uang muka kan sudah dibayarkan,” terang Ketua DPD Nasdem Lampura ini.
Masih menurutnya, tahun ini merupakan tahun politik, jadi segala sesuatu pasti sangat sensitif untuk dimainkan ke ranah politik. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Lampura melainkan di seluruh Indonesia. ” Hati-hatilah pemain politik. Jangan hanya bisa mengkritik tapi harus memberikan solusi. Kalo sudah hebat maka beritahu kami yang menjabat saat ini untuk bisa memberikan solusi itukan lebih elegan dan manis ketimbang menghujat dan mencaci maki,” ujarnya.
Diakhir ucapannya, bakal calon patahana ini juga menghimbau agar para politikus memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat dengan cara bekerja dan gagasan yang baik tidak mengedepankan cacian dan hujatan.
Diberitakan sebelumnya, tudingan bahwa pemkab Lampura ‘ bangkrut’ bukanlah tanpa alasan. Mengingat telah beberapa kalinya para rekanan setempat yang menggelar aksi demonstrasi untuk menagih hak mereka (uang muka dan PHO) yang selama ini belum dibayarkan pemkab. Belum lagi honor para tenaga kerja honorer yang ada telah lima bulan terakhir ini belum mendapatkan honornya serta banyak kegiatan rutin satuan kerja yang tidak bisa berjalan akibat ketiadaan dana. (Khoiril)