Tumbuh Dewasa dengan Realita

Oleh : Defana Yoga Denandra

A. Latar Belakang

Pada saat ini banyak remaja yang mengalami masalah seperti stress, depresi, dan mental down. Stres, depresi, dan mental down sering mempengaruhi kualitas diri seseorang dalam melakukan sesuatu dan menjalani kehidupan sehari-hari (Ratnawati, 2019:1). Tentu ada penyebab terjadinya masalah tersebut bisa terjadi di kalangan remaja yang baru memasuki masa dewasa. Seringkali masalah tersebut terjadi ketika sedang menjalani kehidupan seperti biasa. Faktor yang penyebab bisa berasal dari dirinya sendiri ataupun berasal dari lingkungannya. Berasal dari diri sendiri yang dimaksud adalah pola pikir. Pola pikir dan kondisi lingkungan setiap orang akan mempengaruhi pertumbahan masa dewasa individu tersebut. Semakin berkualitas pola pikir dan kondisi lingkungan seseorang maka semakin berkualitas pula individu dalam menghadapi masalah. Pada kenyataanya banyak seseorang yang kesulitan dalam mengahadapi masalah seiring berjalanya dewasa. Semakin dewasa seseorang maka banyak pula masalah yang dihadapinya.

Masa dewasa adalah masa awal seseorang membuka lembaran baru dalam hidupnya tentang apapun tak terkecuali harapan-harapan baru. Tidak hanya tentang harapan saja, tekanan juga akan muncul ketika memasuki dewasa. Tiap individu dituntut untuk memerankan peran ganda seperti peran sebagai kepala keluarga dalam keluarga dan peran pencari nafkah dalam dunia kerja. Saat seseorang memasuki masa dewasa mereka akan dihadapkan dengan masa-masa sulit seperti harus hidup sendiri jauh dengan orang tua atau keluarga, dengan kata lain saat dewasa setiap individu dituntut untuk hidup mandiri. Pada masa ini setiap individu akan dihadapkan dengan berbagai masalah baik dari dirinya sendiri atau dari orang lain/lingkungan. Masalah dari diri sendiri muncul karena pola pikir/psikis yang kurang tepat dalam menjalani kehidupan. Untuk dari lingkungan berupa penilaian dari orang lain yang sering kali membuat seseorang merasa down. Pada kenyataannya, setiap individu mengharapkan sesuatu yang baik tetapi sering kali menemui hambatan dalam mewujudkannya karena dalam kondisi yang mengalami keterbatasan (Ayu, 2021:1).

Pada saat memasuki masa dewasa, setiap individu akan mengalami perubahan psikologis serta perubahan fisik secara bersamaan dengan munculnya hambatan/masalah tentang penyesuaian diri terhadap lingkungan dan harapan-harapan baru (Maulidya, 2011:2). Maka dari itu diperlukannya tujuan hidup dan prinsip hidup yang kuat serta matang agar tidak terombang-ambing. Selain menentukan prinsip dan tujuan hidup, memahami diri juga penting untuk memudahkan seseorang menjalani kehidupan. Setiap individu harus paham dengan dirinya sendiri supaya tidak salah menempatkan diri di lingkungan sosial. Jika salah menempatkan diri di dalam lingkungan, maka seringkali menemui kesulitan dalam menjalani hidup di lingkungan tersebut. Seorang individu yang telah mempersiapkan prinsip hidup dengan matang akan memudahkannya untuk mewujudkan tujuan hidup. Salah satu ciri kedewasaan adalah bisa memahami dan bertanggung jawab akan tujuan hidup yang telah digariskan sendiri (Jahja, 2011:247).

B. Pembahasan

Realita yang Tak Kunjung Sesuai dengan Harapan

Realita kehidupan yang terjadi terkadang tidak seindah dengan harapan. Seringkali mengharapkan ekspetasi yang indah tetapi realita berkata lain. Banyak masalah yang satu per satu datang dan terkesan tidak ada habisnya. Ada kalanya semua orang merasa bingung atas masalah yang rumit dan tidak tahu cara mengatasi masalah tersebut. Setiap orang pasti memiliki masalahnya sendiri dan tentu berbeda dengan orang lain. Ini merupakan resiko yang harus diambil dalam menjalani hidup. Tumbuh dewasa dengan realita yang tidak sesuai dengan harapan memang tidak mudah untuk dijalani. Dibutuhkan cara untuk menangani setiap masalah. Terkadang juga dibutuhkan cara untuk menyembuhkan diri atau sekedar bentuk refreshing. Realita akan selalu bertentangan dengan ekspetasi atau harapan. Selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam segala kondisi bisa meringankan beban hidup.

Realita selalu berjalan berlawanan dengan ekspetasi atau harapan. Manusia adalah makhluk yang penih harapan. Kita selalu mengharapkan ekspetasi yang indah dalam kehidupan kita. Tetapi sering kali sesuatu yang kita harapkan tidak sesuai dengan keadaan sekarang. Harapan-harapan yang kita ciptakan dalam dri sering hancur, selalu ditampar oleh realitas (Mohammad, 2022:74). Akan sangat wajar jika kita merasa kecewa karena realita yang tak sesuai dengan harapan. Sebagai manusia harus sadar hidup tidak semudah itu dan harus berpandangan secara realistis.

Jati Diri Manusia

Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki arti membutuhkan manusia lain dalam menjalani kehidupan termasuk saat menghadapi masalah. Tanpa bantuan atau keterlibatan orang lain manusia tidak akan bisa menjalani kehidupan dengan baik. Oleh karena itu manusia sangat tergantung dengan orang lain. Dapat juga diartikan makhluk yang tidak dapat melakukan kegiatan sendiri tanpa adanya keterlibatan dari orang lain, manusia membutuhkan manusia lain dan membutuhkan hubungan sosial dengan manusia lain (Hartono, 2018:2). Maka dari itu manusia harus menjalin hubungan manusia lain untuk kehidupannya.

Manusia harus mampu memahami dirinya sendiri agar mengetahui siapa dirinya. Mengenali diri sendiri sangat berguna untuk mencari jati diri. Kita bisa mengetahui mana yang cocok dan tidak cocok dengan kondisi diri kita. Seharusnya setiap individu mampu mengenali diri sendiri, agar bisa menempatkan dirinya di lingkungan yang baik dan dapat mengarahkan kepada sesuatu hal yang positif (Mohammad, 2022:95). Jangan sampai salah memilih lingkungan yang akan membawa kerugian.

Rasa Khawatir

Pada masa dewasa setiap individu akan berhadapan dengan hambatan-hambatan yang sering kali mempengaruhi fisik dan emosi. Hambatan tersebut berdampak buruk pada kestabilan emosi seseorang. Sebagian seseorang bahkan dijumpai menderita ketidak stabilan emosi dan gangguan mental. Gangguan tersebut akan mempengaruhi pada kegiatan setiap invidu. Hambatan tersebut merupakan manifestasi dari rasa khawatir, stress, dan depresi (Nasution, 2007:5).

Sering kali dihadapkan rasa khawatir saat ekspetasi tidak sesuai dengan yang telah diharapkan. Upaya yang harus dilakukan adalah harus membangun rasa optimis saat beranjak dewasa. Meskipun dalam kehidupan sering kali dipatahkan oleh realita yang pahit kita tetap harus terus maju untuk berlangsungnya kehidupan. Walaupun harapan selalu dikalahkan oleh realita, walaupun orang lain selalu berteriak untuk menyerah, dan jika harapan tak bisa diharapkan lagi kita sebagai manusia harus pantang menyerah dan percaya esok hari pasti lebih baik dari hari ini.

C. Sumber Referensi

Mohammad, A. (2022). What’s So Wrong About Your Self Healing.

Jakarta : Alvi Ardhi Publishing.

Maulidya, F., dkk. (2016). Periodesasi Perkembangan Dewasa.

Sidoarjo : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

http://eprints.umsida.ac.id/1271/1/PSI%20Dewasa.pdf

Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan.

Jakarta : Kharisma Putra Utama.

https://books.google.co.id/books?id=5KRPDwAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false

Ratnawati, D., & Astari, I. D. (2019). Hubungan Tingkat Stres Dengan Perilaku Berpacaran Pada Remaja Di SMA X Cawang.

Jakarta Timur : Jurnal Profesi Medika.

https://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/JPM/article/view/908

Ayu, D. N. (2021). Dinamika Psikologis Motivasi Berprestasi Remaja Down syndrome.

Yogyakarta : Acta Psychologia.

https://journal.uny.ac.id/index.php/acta-psychologia/article/view/40015

Hantono, D., & Pramitasari, D. (2018). Aspek perilaku manusia sebagai makhluk individu dan sosial pada ruang terbuka publik.

Nature: National Academic Journal of Architecture.

https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/nucturenature/article/view/6123

Nasution, I. K. (2007). Stres pada remaja.

Universitas Sumatra Utara.

https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/47515607/13231681511-libre.pdf?1469498537=&response-content-disposition=inline%3B+filename%3DSTRES_PADA_REMAJA.pdf&Expires=1672154302&Signature=E0kSB1c08pBi170QKB5RTJ4elo31AufFdjxhpju0aXHUidwUrdXdE6XwIxc3L0s7NeTaQuxTV9zbtCCioam6AkgvCigNH5X87c68fR7ZEQQnYjOEWcNmSzLDhRU8s-L41rq4FeUSJWYKlCAiyzaeY7wjQe-EnL0dexk-0QN4oKIbvjmxCRn1WBdDFHJwIR6u7jZPXHMIJygxdzzw8Ejar12PbW8pTcKXGMa2II6vO9A75vMiK0LJXwNmqzCjLxnb6-o5-iZzut62GiV1yFBYjhkcUSAoyw7g5wKILzCrrPIvTT2lK8Z3w07WpFX~2BTruRc31eUgVX9ddZNoMojjfA__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA

Print Berita