Pasien DBD di Tubaba Melonjak Memasuki Musim Penghujan

Panaragan–lampungmediaonline.com

Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), yang di sebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti mencapai 109 kasus sepanjang triwulan pertama tahun 2022.

Lonjakan tersebut terjadi kebanyakan, di saat musim penghujan yang menimbulkan terbentuknya genangan air. sehingga jentik nyamuk pun bersarang di genangan air yang di sebabkan secara alami ataupun di sengaja, seperti halnya adanya ban bekas dan penampungan air yang tidak tertutup.

Menurut, Rizal Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan Tubaba mengatakan, lonjakan kasus DBD paling banyak terjadi pada bulan Februari.

” Waktu bulan Januari kasus tercatat ada 44 kasus, Februari 56 kasus dan bulan Maret 9 kasus,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan usai melakukan Fogging (pengasapan) di rumah warga yang terkena kasus penyakit DBD, Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Senin (28/3/2022).

Lanjutnya, Puskesmas yang paling banyak melaporkan adanya kasus DBD yakni Puskesmas Mulya Asri. Dengan jumlah 44 kasus.

Kendati demikian, dari 109 masyarakat yang terserang penyakit DBD, tidak satupun yang terjadi sampai meninggal dunia.

” Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada yang sampai meninggal dunia,” kata dia.

Saat ditanya wartawan mengenai program Fogging, dia menjelaskan, bahwa pengasapan tersebut sifatnya hanya penanganan bukan pencegahan.

Menurutnya, pencegahan penyakit DBD harus dilakukan juga oleh masyarakat, seperti 3 M yakni membersihkan sampah. Membuang air yang menggenang Dan mengubur sampah.

” Fogging adalah pemberantasan nyamuk Aedes aegypti. Hanya nyamuk yang beterbangan yang mati, sementara jentiknya tidak. Untuk itu perlu kesadaran masyarakat dalam menghambat perkembangbiakan jentiknya,” pungkasnya.

(Der)

Print Berita