Opini

Masyarakat Menolak Safari Habib Rizieq di Daerah

Oleh : Abdul Rahman

Terjadi banyak penolakan terhadap safari ceramah yang akan dihadiri oleh Habib Rizieq. Masyarakat terang-terangan melakukannya karena merasa ia tidak memberi kesejukan, malah memecah-belah bangsa. Juga selalu memakai diksi kasar, yang amat tidak pantas dilakukan sebagai seorang penceramah agama.

Kepulangan Habib Rizeq ke Indonesia disambut oleh para pengikutnya. Namun sayang ia membandel dan tak mau karantina 14 hari, bahkan langsung tancap gas untuk safari ceramah. Mulai dari Bogor, Petamburan, hingga kawasan lainnya. Padahal kita tahu bahwa acara itu mengundang banyak orang dan jelas melanggar protokol kesehatan.

Namun Habib Rizieq ngotot tak melanggar karena beralasan telah melakukan tes swab di Aran. Padahal ia bukan seorang tenaga medis sehingga siapa tahu berstatus orang tanpa gejala. Sesampainya di Indonesia, ia malah senang karena acara ceramah yang dihadirinya mampu menarik ribuan orang. Namun ada kelompok yang antipati karena ia melanggar protokol kesehatan.

Tak heran ceramah Habib Rizieq ditolak di mana-mana. Ia memang berencana mengadakan safari dari kota ke kota, namun belum sampai ke sana sudah ada kelompok masyarakat yang protes. Di Semarang, Aliansi Masyarakat Damai Kota Semarang (AMDKS) mengelar aksi untuk menolak ceramah Habib Rizieq karena bermuatan provokatif dan juga politis.

Koordinator aksi, Rico Septian, menyatakan bahwa masyarakat Semarang menginginkan kedamaian tanpa kegaduhan. Mereka mengedepankan sikap toleran, harmonis, dan rukun. Jangan sampai di Jawa Tengah, khususnya Semarang, jadi gaduh karena ulah Habib Rzieq yang provokatif. Sehingga merusak suasana kerukunan yang sudah kondusif.

Penolakan terhadap safari ceramah Habib Rizieq juga terjadi di Surabaya. Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Aliansi Cinta NKRI menolak kedatangan Rizieq ke Jawa Timur. Beberapa orang membentangkan spanduk yang berisi tentang alasan penolakan, yakni ia pemecah belah umat. Ia juga sering merusak persatuan dan menyulut kebencian.

Banyaknya penolakan di daerah menunjukkan bahwa masyarakat selama ini sudah sangat gerah dengan kehadiran Habib Rizieq selalu membuat kegemparan. Sepulang dari Tanah Suci, gaya ceramahnya tidak jadi santun, tapi tetap berapi-api dan menghina pihak lain. Bahkan ia tak segan menggunakan kata kasar yang sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang pemuka agama.

Bagaimana jika dalam acara ceramah itu ada anak kecil yang mendengarkannya? Mereka akan mendapatkan diksi kotor lalu bisa saja menirunya di rumah, padahal tak tahu artinya. Tidak seharusnya ceramah agama diracuni dengan kata negatif yang bisa merusak orang lain. Karena hakikatnya, penceramah seharusnya membawa kebaikan, bukan keburukan.

Ceramah Habib Rizieq juga terbukti melanggar protokol kesehatan. Namun ia beralasan telah mengenakan masker, dan peserta ceramah juga memakainya. Juga ada puluhan tempat cuci tangan yang disediakan. Namun ia lupa telah melanggar aturan physical distancing. Kita juga tak tahu apa mereka memakai masker terus atau sesekali dilepas.

Masyarakat jadi geram karena dari acara-acara yang dihadiri Habib Rizieq, terbentuk klaster corona baru. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya 80 orang pasien covid! Itu dari hasil tes acak, dan bisa jadi ada puluhan OTG lain. Dengan alasan ini, maka ketika ada ceramah Habib Rizieq yang dibubarkan, ia tak boleh marah. Karena setiap acaranya membuat lonjakan pasien covid-19.

Sudahi saja safari ceramah Habib Rizieq karena ia terbukti memecah-belah perdamaian bangsa, juga terus memprovokasi banyak orang. Ceramahnya juga bermuatan politis dan menggunakan kata-kata kasar. Ketika ada banyak orang yang menolak Habib Rizieq untuk datang ke daerahnya, akan sangat wajar. Karena mereka tak ingin wilayahnya dikacaukan.

Penulis adalah warganet tinggal di Banten

LAMPUNGMEDIAONLINE.COM adalah portal berita online dengan ragam berita terkini, lugas, dan mencerdaskan.

KONTAK

Alamat Redaksi : Jl.Batin Putra No.09-Tanjung Agung-Katibung-Lampung Selatan
Telp / Hp: 0721370156 / 081379029052
E-mail : redaksi.lampungmedia@gmail.com

Copyright © 2017 LampungMediaOnline.Com. All right reserved.

To Top